Page 22 - JAKKITA EDISI 5 2021
P. 22

2222  DESTINASI JAKARTA




          Keunggulan dari sisi sejarah tersebut,  juga
          sudah disadari oleh Pemerintah Provinsi DKI
          Jakarta. Karenanya, KSOP Kelas III Sunda
          Kelapa bekerja sama dengan Pemprov DKI
          untuk pengembangan pelabuhan yang fokus
          pada wisata sejarah.

          Direncanakan, akan ada layanan transportasi
          yang menghubungkan langsung antara
          kawasan pelabuhan dengan Kota Tua yang
          menjadi simbol pemerintahan masa kolonial.
          Layanan  transportasi  yang   terintegrasi
          dengan    transportasi   publik   seperti
          Transjakarta itu, disediakan karena memang
          kekuatan sejarah antara kedua kawasan
          tersebut.

          Salah satu penghubung kekuatan tersebut,
          adalah Kali Besar yang mengalir sejajar
          dengan sungai Ciliwung dan bermuara di      bangunan    bersejarah   dengan   arsitektur   khas
          Teluk Jakarta. Keberadaan Kali Besar, menjadi   masa kolonial dari abad 17. Bahkan, ada salah satu
          sangat penting karena di awal kedatangan    bangunan yang dengan jelas terlihat tulisan Kongsi
          bangsa Belanda, digunakan untuk lalu lintas   Dagang Belanda, VOC (Vereenigde Oostindische
          kapal yang masuk dari Sunda Kelapa.         Compagnie) di dindingnya.

          Salah satu bukti kejayaan Kali Besar        Di  Kota  Tua,  bukti  kejayaan  VOC  juga  bisa  dilihat
          dan masih ada hingga saat ini, adalah       dari bangunan-bangunan yang dulunya difungsikan
          Jembatan Kota Intan yang  akan terbuka      sebagai pusat pemerintahan.  Peran Fatahillah
          dengan terbelah dua, dan terangkat untuk    yang berasal dari Kerajaan Islam Demak, juga
          memudahkan kapal lewat. Fasilitas tersebut   sangatlah  besar untuk  pembentukan awal  Jakarta.
          ada  dan berfungsi selama  pertengahan      Jasa  Fatahillah  tersebut  bisa  dipelajari  di  Museum
          abad 17.                                    Fatahillah yang berdiri megah di kawasan Kota Tua.
                                                      Sayang, saat  JaKita berkunjung, museum sedang
          Kali Besar sendiri menjadi penanda bahwa    tidak beroperasi, karena dalam masa perawatan
          alirannya memandu para pemilik kapal untuk   mingguan.
          memasuki kawasan pusat permukiman dan
          pemerintahan  Belanda  di  awal  abad  17  di   Hanya bertahan seabad saja, Kota Tua kemudian
          Kota Tua.  JaKita menyaksikan bagaimana     mulai   ditinggalkan  penghuninya.     Gubernur
          hubungan yang kuat antara Kali Besar, Sunda   Jenderal  Hindia Belanda,  Herman Willem Daendels
          Kelapa, dan Kota Tua.                       memutuskan untuk memindahkan ibukota ke
                                                      Weltereden atau sekarang disebut Jakarta Pusat
          Jembatan Kota Intan sendiri, letaknya adalah   pada 1810.
          di dalam kawasan Kota Tua yang luasnya
          mencapai 1,3 kilometer persegi (km2). Secara   Simbol pusat pemerintahan yang sudah berdiri sejak
          administrasi, Kota Tua saat ini melintasi dua   1810 tersebut, kemudian dipertegas oleh Presiden
          kawasan, Kota Jakarta Utara dan Jakarta     RI  Soekarno dengan membangun  tugu Monumen
          Barat.                                      Nasional (Monas). Tugu tersebut yang ada di dalam
                                                      Lapangan IRTI, masih bisa dinikmati sampai sekarang
          Jika Anda menyusuri jalan darat dari Sunda   oleh wisatawan.
          Kelapa, mata akan disuguhi pemandangan                                                 sam



                         EDISI 6 TAHUN 2021
                         EDISI 6 TAHUN 2021
         Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
         Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27