Page 33 - JAKKITA EDISI 7 2021
P. 33

33
                                                                                                         33
                                                                                 SENI DAN BUDAYA         33



































          kegembiraan.  Di Betawi zaman dahulu anak-anak     biasanya pemain  yang bertubuh besar.  Induk Ayam
          sudah difasilitasi untuk hidup bergembira di tengah   terpilih akan berhadapan dan berpegangan tangan
          keragaman latar belakang sosial dan budaya.        lalu  menaikkan  kedua tangan  membentuk kerucut,
          “Hidup  di tengah pluralisme dan  multikulturalisme,   seperti sebuah terowongan. Anggotanya  berbaris
          termasuk dalam menjalani kehidupan beragama        ke belakang, saling memegang pundak teman
          mengalir dalam permainan wak wak gung ini,”  kata   yang ada di depannya.Barisan anggota tersebut
          Bang Sem menjelaskan.                              memasuki lorong dan mengitari Induk ayam sambil
                                                             menyanyikan  lagu Wak Wak Gung.
          Wak wak gung  tergolong jenis permainan yang  tidak
          memerlukan peralatan . Hanya dibutuhkan lagu       Setelah nyanyian berakhir, induk ayam akan
          ketika permainan dimulai.  Di kampung-kampung      menurunkan kedua tangannya dan memerangkap
          Jakarta dahulu, wak wak gung dimainkan  minimal    salah satu pemain. Lalu, induk ayam akan bertanya
          6  orang.  “Semakin banyak pemain yang terlibat    kepada pemain yang diperangkap untuk memilih
          semakin  ramai  suasana  kampung,  ”kata  Bang  Sem   diantara kedua induk ayam (biasa disebut bulan
          mengenang.                                         atau bintang) tersebut secara sukarela. Jika pemain
                                                             sudah memilih salah satu induk ayam, pemain
          Permainan wak wak gung memiliki banyak manfaat.    tersebut akan berdiri di belakang induk ayam yang
          Selain   untuk melatih sensor-motorik,  permainan   dipilih. Begitu  seterusnya sampai semua  pemain
          ini juga mengandung banyak nilai-nilai yang        habis dan sudah terbentuk dua regu.
          baik.  Permainan ini mengajarkan  tentang kerja
          sama, kerja keras, demokrasi dan sportifitas. “Nilai   Setelah  itu,  buatlah  sebuah  garis  batas  permainan.
          sportifitas tercermin dari  sikap anggota grup yang   Lalu,  kedua induk  ayam  berpegangan  tangan
          kalah. Mengakui kekalahan dengan lapang dada dan   namun hanya satu tangan, dan tangan satu lainnya
          penuh kesadaran bahwa dalam sebuah permainan       memegang tangan anggota yang memilihnya.
          pasti ada yang kalah dan menang,” ujar Bang Sem.   Kemudian kedua regu akan saling menarik. Regu yang
                                                             melewati garis batas permainan akan dinyatakan
          Cara bermainnya  juga   cukup mudah. Dipilih dua   kalah. Regu yang dapat menarik regu lain melewati
          orang yang akan menjadi induk ayam atau ulung,     garis batas itu dinyatakan sebagai pemenangnya.
          lalu sisanya sebagai anggota.  Pemilihan induk ayam   Wak wak gung, nasinya nasi jagung.   sya


                                                                                                       EDISI 7 TAHUN 2021
                                                                                                       EDISI 7 TAHUN 2021
                                                                                       Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38