Page 43 - Media Jaya Edisi 9 2020
P. 43
MEDIA JAYA EDISI | 08 2020
Happy Hypoxia Pembunuh
INFO SEHAT dalam Diam
Kasus hipoksia pada pasien COVID- 19, nyaris tanpa
disertai gejala.
Nyaris tanpa gejala, seperti sesak nafas,
sakit kepala atau pusing, lemas dan geja-
la lainnya. Karena itulah, para dokter me-
nyebutnya sebagai happy hypoxia.
Dalam diskusi virtual beberapa waktu lalu,
Erlina Burhan, dokter spesialis paru pada
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persaha-
batan mengatakan, karena tanpa gejala
inilah, justru pasien COVID 19 harus waspa-
da. Hipoksia sangat berbahaya. Kurangnya
oksigen berdampak pada kerja organ-or- 43
gan tubuh yang bisa menyebabkan kema-
tian mendadak akibat gagal organ.
Pemeriksaan yang lengkap pun perlu di-
lakukan. Tujuanya untuk memastikan
apakah pasien COVID-19 mengalami hi-
poksia atau tidak. Terutama pada pasien
COVID-19 tanpa gejala atau asimtomik.
Jenis pemeriksaan berupa tes oksimetri
untuk mengetahui kadar oksigen dalam
darah, dan juga rontgen untuk melihat
kondisi paru-paru pasien.
Pemeriksaan ini harus dilakukan segera,
alam dunia medis, hypoxia atau hi- setelah pasien terkonfirmasi positif COVID
poksia bukan hal baru. Kondisi yang 19. Langkah ini dinyakini Erlina bisa mence-
D menunjukkan rendahnya tingkat ok- gah kasus happy hypoxia pada pasien CO-
sigen dalam jaringan tubuh (di bawah 80 VID 19.
persen, red) ini, kerap di alami penderita
penyakit tertentu, seperti asma, pneumo- Sementara terkait penyebab, Erlina menilai
nia, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), happy hypoxia kemungkinan dipicu oleh
pasien dengan kelainan jantung hing- kerusakan yang luas akibat infeksi virus
ga bayi yang lahir prematur. Belakangan, korona. Kondisi ini menyebabkan tergang-
kondisi ini juga dialami pasien COVID-19. gunya kerja sistem otak dan sistem perna-
fasaan. Alhasil, otak tidak bisa merespon
Sayangnya pada pasien COVID 19, hipok- hipoksia yang sedang terjadi dan men-
sia yang muncul berbeda, sangat khas. gancam nyawa tersebut. nis