Page 58 - Media Jaya Edisi 7 2019
P. 58
RAGAM BETAWI
elembar kain batik Betawi diberi-
kan Gubernur DKI Jakarta, Anies
SBaswedan kepada Walikota Me-
dellin, Frederico Gutierrez saat acara
World Cities Summit Mayors Forum di
Maedellin, Kolombia. Kain itu mengin-
gatkan Gutierrez pada sang ibu yang
merupakan peneliti batik.
Tak hanya sebagai peneliti, Ibu Guti-
errez pun lihai membatik. Jika dia meng-
ingat itu, memorinya tentang ibu selalu
terkenang. Apalagi sang ibu telah tiada
beberapa tahun lalu. “Saya jadi meng-
ingat tentang Jakarta dan orang-orang-
nya,” kenangnya saat melihat Batik yang
diberikan Anies.
Kini, tak banyak masyarakat Jakarta
yang melakukan kegiatan membatik Be-
tawi seperti di Solo, Cirebon atau Pe-
kalongan. Sebuah buku berjudul “Batik
Betawi: Dalam Perspektif Budaya Kre- Terletak di Blok Glatik Rusuna- but dijual di pameran dan mall.
atif” karya Suwati Kartiwa menulis asal wa Rawa Bebek, Jalan Inspeksi Kanal Ketua Dekranasda Provinsi DKI Ja-
usul batik Betawi berasal dari asimila- Timur RT 005/RW 001, Kelurahan Pulo karta, Fery Farhati Baswedan men-
si masyarakat Jawa dengan masyarakat Gebang, Kecamatan Cakung. Puluhan gatakan, pelatihan batik di Rusunawa
Betawi. Mereka tinggal di satu lingkun- perempuan menghasilkan batik. Salah Rawa Bebek diberikan untuk memper-
gan kota Batavia serta menyebarkan bu- satu guru batik Irma Gamal Sinurat tahankan kelestarian warisan budaya
daya mereka dalam bentuk kain batik. mengatakan para pembatik itu telah bangsa dan meningkatkan kesejahter-
Batik Betawi terpengaruh dengan berkolaborasi dengan beberapa desain- aan bagi para pengrajin. “Kami menjalin
budaya dari pelbagai negara seper- er untuk mengembangkan keahlian. kerja sama dengan berbagai pihak un-
ti Arab, Belanda, India, dan Cina. Ada Ada dua daerah penghasil batik di tuk dapat menghasilkan kreasi produk
beberapa jenis motif kuno betawi dian- Jakarta yakni Marunda dan Rawa Be- kerajinan yang mengedepankan inova-
taranya motif batik Ciliwung, Ondel-on- bek. Mereka pun menggunakan bahan tif,” katanya beberapa waktu lalu.
del, Nusa Kelapa, Rasamala, Salakaneg- ramah lingkungan dalam mengerjakan
ara, dan motif buketan. batik tersebut. Biasanya, satu kain batik Tingkatkan Ekonomi Kreatif
Batik Betawi sempat populer pada Betawi dijual mulai dari Rp 1,5 juta hing-
era Hindia Belanda. Kala itu, salah satu ga Rp 2,5 juta. Bahkan, batik-batik terse- Dia berharap, para pengrajin batik
pengusaha batik premium yaitu Eliza
Van Zuylen (1863 - 1947) membuat kain
batik yang populer untuk para bang-
sawan dan pejabat Belanda. Batik itu Ragam Betawi:
hanya dapat dibeli oleh orang kaya den-
gan harga 20 gulden. Ada kebanggaan -Rusun Marunda dan Rawa Bebek Penghasil Batik Betawi
tersendiri saat memakai batik karyanya -Harga Jual Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta per lembar kain
tersebut. - Batik Cap dan Batik Tulis
Sayangnya, batik Betawi tak sebesar
seperti para penghasil batik di Solo, Pe- - Dari kain sutera, ATBM, Prima, Primis dan Dobi
kalongan maupun daerah Jawa lainnya. -Motif Loreng Ondel-ondel
Namun, geliat pengrajin batik Betawi -Motif Nusa Kelapa
mulai menyeruak di Jakarta. Salah satu -Motif Ciliwung
Rusunawa Rawa Bebek menjadi pengha- -Motif Rasamala
sil batik Betawi. Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta mendukung ibu-ibu di rusuna- -Motif Salakanagara
wa itu untuk menghasilkan batik melalui -Motif Kosarupa
Dekranasda DKI Jakarta.
58 Media Jaya Edisi 7 2019