Page 45 - MJ Edisi 5 2019
P. 45
REHAT
ntuk sementara, Kamar Dipone-
goro yang terletak di Museum
USejarah Jakarta, Jl. Taman Fata-
hilah No. 1, Kota Tua, Pinangsia, Taman-
sari, Jakarta Barat dianggap paling me- Foto-foto Media Jaya/Dharma
wakili sang pangeran dan kehidupannya
(1785-1855). Di kamar berukuran 120
meter persegi ini, Diponegoro men-
jalani 26 hari penahanan (8 April sampai
3 Mei 1830) sebelum akhirnya dipindah-
kan ke tempat lain.
Memasuki Kamar Diponegoro yang
terletak di lantai dua, Anda akan melihat Jam Buka:
kehidupan pahlawan nasional Republik Selasa-Minggu 08.00-17.00 WIB
Indonesia secara singkat namun padat. * Libur nasional buka seperti biasa
* Senin tutup
Di sana terdapat lukisan penangkapan
sang pangeran di Magelang pada 28
Maret 1830. Kemudian silsilah keluarga
dan 16 pengikut setianya, ruang hunian
pribadi dan anggota keluarganya.
Selain itu, keputusan resmi Pemer-
intah Hindia Belanda tentang pengasin-
gannya, laporan saksi mata semasa al-
marhum tinggal di Batavia, peta Perang
Jawa yang fenomenal, termasuk warisan
dan pengaruhnya sebagai pelopor ke- Harga tiket masuk:
bangkitan nasional. Dewasa Rp5.000
Mahasiswa/i
Rp3.000
Menurut salah satu pemandu Ka- Pelajar Rp2.000
mar Diponegoro, Siti Umaya yang akr- Lansia 60 tahun ke atas dan penyandang
ab disapa Maya, karena sejarah sang disabilitas, gratis.
pangeran pelik, maka para ahli sejarah
dan keturunannya akan berkumpul lagi
untuk terus menyempurnakan ruangan
yang dibuka untuk umum per 1 April
2019 ini.
“Kamar Diponegoro merupakan il-
ustrasi bahwa pangeran pernah tinggal
di sini. Pakar sejarah dan keturunannya
terus berusaha menyempurnakannya,”
ujar Maya kepada Media Jaya.
Tiga Hal Penting di Kamar
Diponegoro, Jakarta:
1. Ada salinan artefak berkualitas
tinggi yang digunakan Pangeran
“Kamar Diponegoro merupakan ilus- Diponegoro.
trasi bahwa pangeran pernah tinggal 2. Terdapat sketsa pensil Dipone-
di sini. Pakar sejarah dan keturunan- goro selama di Batavia hasil karya
nya terus berusaha menyempurnakan- pengawasnya, Adrianus Johannes
nya”
Bik (1790-1872).
Siti Umaya, 3. Ada 2 salinan surat Pangeran
Pemadu wisata Museum Sejarah Diponegoro untuk ibu dan putra
Jakarta sulungnya.
Infografis/Tommy.K.R
Media Jaya Edisi 5 2019 45