Page 43 - Media Jaya Edisi 7 2019
P. 43
PROFIL USAHA
barang yang dicintai oleh semua kalan- sendirian, ada 13 orang pelukis muda
gan. Bagaimana tidak, desainnya yang diberdayakan untuk melukis tas kan-
modern dibalur lukisan indah khas kota vas buatannya. Mereka anak muda. Ada Rugi Ditipu
Jakarta. Mulai dari ondel-ondel berga- yang masih SMA, mahasiswa dan pe- Suplier Cat
ya anak muda, lukisan Monas, Museum kerja. Mereka menyumbangkan krea-
Gajah, Fatahilah, Tugu Pancoran, hingga si gambarnya. Setiap bulan mereka
jembatan penyeberangan Gelora Bung mendapat penghasilan tambahan.
Karno yang indah. Menurutnya, warga tidak perlu kha- idak mudah membangun usaha
“Selama ini melihat souvenir Jakarta watir dengan bahan lukisan yang ter- Ttanpa adanya ujian. Semakin besar
buat orang tua saja. Sekarang saya bisa tempel dimuka tas ini. Bahannya ramah usaha berkembang, semakin banyak
buat untuk semua kalangan, baik anak- lingkungan, bukan berlimbah tajam. Alia cobaan yang terus menghadang. Tahun
anak maupun orang tua,” kata dia. menggunakan cat organik yang tahan 2017 lalu Alia sempat mendapat cat
lama dan tidak akan pudar dalam kurun berkualitas rendah bahkan tidak ramah
Berdayakan Pelukis Muda waktu tahunan. Satu lukisan diprint dia- tingkungan dari suplier cat. Karyawan
tas printer khusus digital garment, untuk suplier cat mengoplos dengan bahan
Ribuan produk sudah dibuatnya, diproduksi dalam jumlah banyak. lain sehingga kualitas tidak sebaik se-
beragam lukisan tercetak diatas tas. Setiap bulan, AIU Craft mampu belumnya.
Ibu satu anak ini tidak mengerjakannya memproduksi hingga 9.000 totee bag Jika biasanya warna lukisan pada
dan ratusan weist bag. Kini dengan tas AIU Craft bisa bertahan hingga ta-
modal hanya Rp 12.500.000 Alia memi- hunan, akibat kesalahan itu tas sekali
liki pendapatan Rp 120 juta per bulan. dicuci tinta lukisannya memudar bah-
Kesuksesan ini tidak mudah diraih tan- kan luntur. Banyak konsumen komplain,
“Selama ini melihat
souvenir Jakarta buat pa dukungan Dewan Kerajinan Nasion- bahkan puluhan konsumen mengajukan
penukaran barang.
al Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta dan
orang tua saja.
Tidak hanya itu, ribuan tas yang
Sekarang saya bisa Dinas Parwisata. sudah di produksi terpaksa dijual mu-
AIU Craft kini sedang mempersiap-
buat untuk semua kan diri bersaing di dunia. Beberapa rah karena tidak akan laku dijajakan
kalangan, baik
anak-anak maupun negara seperti Malaysia, Singapura, Be- dengan harga normal. Akibat kejadian
itu, tiap pekan Alia menjual tas-tasnya
landa, Meksiko, dan Belgia memesan
orang tua”
produk buatannya hingga ribuan. Se- dengan harga hanya Rp 10 ribu dengan
belum ekspor ke negara tetangga, se- berbagai ukuran di momen hari bebas
Alia Felicia,
Founder AIU Craft dan jumlah wisatawan asing atau pelajar In- kendaraan (Car Free Day/CFD) . Total
Pengrajin Tas Kanvas donesia di luar negeri kerap memesan kerugian yang diterimanya mencapai Rp
produk AIU Craft untuk buah tangan. 60 juta-70 Juta.
ros “Anggap saja buang sial. Saya cuma
berpikir bagaimana tas ini bisa cepat
habis dan tidak menumpuk di gudang,”
kata dia.
Karena kejadian itu, Alia mendapat
Nama usaha : AIU CRaft pelajaran agar setiap produk yang
dibuatnya dilakukan dua kali pengete-
Modal awal Rp 12.500.000 san sebelum diterima konsumen. Supa-
ya saat barang tiba di tangan konsumen
Profit per bulan : Rp 120 dan digunakan, tidak ada lagi produk
juta
gagal. Dengan kualitas cat yang baik,
Produksi : 10 ribu produk warna pada lukisan akan tahan lebih
per bulan lama.
Namun keterpurukan itu tidak ber-
Jenis : Tas kanvas lukis
langsung lama, Alia berusaha bangkit
Distribusi : seluruh Jakarta ditengah kebingungan seluruh tim dari
kerugian besar tersebut. Sambil berdoa,
Rencana Ekspor : Malaysia, Alia menemukan ayat di Al-Qur’an yang
Singapura, Belgia, Belanda, mengatakan bahwa semua yang diteri-
dan Meksiko
ma adalah jalan terbaik. ros
Infografis/Fandy Adam
Media Jaya Edisi 7 2019 43