Page 41 - Media Jaya Edisi 7 2019
P. 41
OPINI
bass, dan perkusi musisi-musisi muda. Saya tak tahu apakah Mas Sandy yang
RUMAH ikan menghijaukan pandangan mata saya. menggubah banyak lagu juga me-
Sebuah taman kecil di sekeliling kolam
balada
karya-karya
nyukai
Namun, selokan berair hitam di luar pagar
Simon. Yang jelas,
sanggar sesekali mengantarkan bau John Denver atau Paul
khasnya lewat angin kema- baru hari itu
had siang nan terik pada musim kema- rau. Lagu “Home on the saya tahu
Arau itu, saya dan anak semata wayang Range” gubahan pemusik bakat arsi-
berjalan kaki menyusuri jalan-jalan kecil country Amerika Serikat, teknya. Padahal,
bertanah di Kampung Sumur Utara, Klender, John Denver, melintas saya mewawan-
Jakarta Timur. Setelah melewati tumpukan benak saya: “Home, carainya pertama
barang-barang pemulung di kampung pa- home on the range/ kali 23 tahun silam,
dat ini, saya melihat sebuah karangan bunga Where the deer and ketika ia divonis be-
besar ucapan selamat Gubernur DKI Jakarta the antelope play/ Where bas Pengadilan Negeri
Anies Baswedan. Sehari sesudah peringatan seldom is heard a discouraging Bekasi, setelah menyem-
kemerdekaan RI ke-74 tersebut, Sandyawan word/ And the skies are not cloudy all bunyikan Budiman Sujatmiko
Sumardi membuka Sanggar Daya Kema- day//” dan kawan-kawan dari Partai Rakyat
nusiaan. Sebuah komunitas yang mendidik Di sanggar tersebut memang tiada kijang Demokratik yang dikambinghitamkan Orde
anak-anak kampung miskin berkesenian, atau rusa. Walau hidung sesekali mengendus Baru sebagai dalang Kerusuhan 27 Juli 1996.
mirip dengan Sanggar Ciliwung Merdeka di bau tak enak dari got, saya menyantap nasi Sejak itu saya terkesan komitmen kema-
Bukit Duri, Jakarta Selatan yang telah digu- kotak dengan lahap. Bahasa Inggris mem- nusiaan Mas Sandy kepada kaum papa, dari
sur pada 2016 lalu. bedakan kata home yang menggambarkan membela tukang becak, penghuni bantaran
Sebuah rumah kayu kelapa bertingkat suasana intim dengan house yang bermakna kali, menyediakan air bersih untuk korban
menarik perhatian saya. Beratap sirap ulin bangunan rumah. Pemusik folk Amerika Seri- gusuran, hingga membangun rumah untuk
dengan kamar berpintu dan berjendela kaca kat, Paul Simon, menggubah lagu “Home- korban tsunami di Aceh. Sebelum digusur
di lantai atas, sedangkan kolongnya asyik ward Bound” dengan pas: “Home where my tiga tahun lalu, Sanggar Ciliwung Merdeka
buat lesehan sambil kongkow-kongkow. thought’s escaping/ Home where my music’s yang didirikannya menjadi semacam labo-
“Rumah ini saya rancang sendiri, yang ban- playing/ Home where my love lies waiting/ ratorium sosial bagi banyak aktivis, penel-
gun tukang-tukang di sini. Kalau lemari itu Silently for me//” iti, wartawan, atau seniman. Bahkan, dari
terbuat dari kayu bekas untuk menyimpan Rumah tempat kita pulang setelah ber- rumah-rumah padat sekelilingnya di Bukit
buku bacaan anak-anak,” tutur Mas Sandy, aktivitas seharian, menemukan rasa damai Duri, berlahiran program-program commu-
demikian saya biasa memanggil aktivis kem- di tengah nyanyian dan kekasih yang selalu nity development, buku, features, maupun
anusiaan yang mantan pastor ini. Sementara menanti dengan pelukan. Kerinduan manu- karya-karya seni.
itu, di sebelah rumah berarsitektur Lombok sia yang tidak mengenal kelas sosial, tak Salah satunya buku Tempat Terbaik
tersebut, anak-anak bernyanyi dari lagu peduli penghuni rumah mewah, apartemen di Dunia yang ditulis seorang antropolog
“Kebyar-Kebyar” – Gombloh sampai ”Hari menjulang, kediaman sederhana, rumah su- perempuan Belanda, Roanne van Voorst. Un-
Merdeka” – Husein Mutahar, diiringi gitar, sun, atau gubuk reyot sekalipun. tuk meneliti respons warga miskin terhadap
banjir, ia tinggal di sebuah rumah sederhana
yang terbuat dari papan dan asbes selama
setahun lebih. Dia menyaksikan dari dekat
bagaimana kaum miskin kota yang kerap dis-
tigma kriminal dan pemalas menyiasati kese-
harian hidupnya secara kreatif serta pantang
menyerah. Roanne sekaligus mengkritik para
aktivis dan peneliti yang sering memandang
persoalan riil kemiskinan secara romantik.
Mas Sandy dan Roanne barangkali tak
seromantis Denver atau Simon dalam me-
maknai rumah. Tetapi ada yang menyatukan
pandangan mereka tentang rumah: bukan
sekadar bangunan (house), tapi juga rasa
betah, damai, serta akrab (home). Mungkin
itulah yang kerap diabaikan dari arsitektur
hunian sekarang.
Ramdan Malik
Media Jaya Edisi 7 2019 41