Page 28 - JAKKITA EDISI 2 2021
P. 28
28
Warisan Kebaikan
Kapiten Gan Djie
alah satu ciri khas Pantjoran Tea House
Sadalah sajian teh dalam delapan teko setiap
pagi dan sore. Sajian ini gratis buat siapa pun
yang melintas di sana. Ini tradisi Patekoan.
Tradisi tersebut terinspirasi dari kebaikan
Kapiten der Chineezen Gan Djie dan istrinya.
Pada waktu itu Batavia panasnya menyengat.
Bagian depan kantor Gan Djie yang dikenal oolong Cina, oolong Taiwan, oolong Indonesia,
dermawan itu kerap menjadi tempat berteduh dan teh pu’er kelas premium. Rentang harganya,
untuk pedagang keliling dan orang-orang yang Rp 120.000-200.000 untuk 15 gram teh.
kelelahan di jalan.
Siang itu manager Pantjoran Tea House,
Mereka kesulitan mendapat air minum. Maklum, Rico Solehuddin menyodorkan menu gongfu
waktu itu tidak ada pedagang minuman cha dan makanan khas Tionghoa. Rico juga
keliling. Istri Gan Djie pun mengusulkan pada memberikan dua bundel map plastik berisi
suaminya untuk menyediakan teh untuk orang- kliping sejarah teh dan Batavia untuk dibaca
orang yang sedang istirahat itu. Kapiten Gan di tempat. Rico juga menyarankan genmaicha,
Djie sendiri menjabat sejak 10 April 1663 untuk JaKita. Teh ini bisa meredakan sinusitis.
hingga 1675.
Genmaicha yang maksimal empat kali seduh
Pemilik Pantjoran Tea House pun berharap ini pun dipraktikkan langsung oleh Rico. Berikut
dari tradisi Patekoan ini akan membawa tahapannya. Perangkat penyeduhan siap
keberuntungan untuk pihaknya dan siapa di atas cha pan(nampan kayu). Air panas
pun yang meminumnya. Tapi sejak pandemi dituang ke dalam cha hai(kendi teh transparan
Coronavirus disease (Covid-19) merebak di /tea pitcher). Sepertiga poci diisi daun teh,
Jakarta, tradisi Patekoan dihentikan sementara lalu diseduh air panas dan dituangkan ke
waktu. Kini delapan tekonya kosong, hanya dalam cha hai. Seduhan dari cha hai dituang
untuk simbolis dan buat pengunjung yang untuk membilas cangkir dan poci agar suhu
ingin swa foto. yen dalam dan luar poci sama. Sehingga teh yang
dihasilkan maksimal.
Rico pun kembali menyeduh teh ke dalam poci
sampai penuh. Teh dibiarkan meresap selama
satu menit dan dituangkan ke cha hai.
Kami diajak untuk menuangkan teh dari cha
hai ke dalam wenxiang bei(cangkir aroma teh)
EDISI 2 TAHUN 2021
Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta