Page 25 - MJ Edisi 10 2018
P. 25
UMKM
Satpol PP akan tambah 787 PJLP
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol
PP) DKI Jakarta akan merekrut 787 Pe-
nyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP)
untuk memenuhi jumlah petugas yang
Pasca bergabung dengan OK OCE, Nur memeroleh pelbagai pelatihan yang menambah keberaniannya dalam men- ada saat ini.Menurut sekretaris Satpol
jalankan usaha berjualan Laksa Betawi.
PP DKI Jakarta, Kusmanto, saat ini total
jumlah anggota Satpol PP DKI Jakarta
si DKI Jakarta meluncurkan OK OCE, eka kasih pelatihan untuk kami. Dari situ adalah 4.713 personel dan didominasi
sang suami segera mendaftar di keca- mulai ketahuan mau usaha apa,” jelas- oleh PNS sebayak 3.072 personel. Jum-
matan, Kebayoran Baru. Ini karena, dia nya. lah ini dianggap masih kurang untuk
bergabung dengan para pedagang di Mulanya, mereka memilih untuk tugas-tuga penegakan perda dan mem-
bantu menjaga ketertiban masyarakat.
kawasan Kebayoran Baru. “Suami saya membuka rumah makan Padang. Ini Dengan penambahan 787 PJLP, nanti-
kan sudah lama usaha di dekat Masjid karena, Desrin berasal dari Sumatera nya akan ada 5.500 personel Satpol PP
Al Azhar itu dari tahun 1995. Waktu itu Barat serta lihai dalam memasak makan- yang akan disebar ke seluruh wilayah
banyak teman-temannya di daerah itu an Padang. Namun, sang paman mem- kelurahan, kecamatan dan kantor wali
kota. (beritajakarta.id)
yang ikut juga OK OCE,” terang Nur. beri saran mereka untuk membuka Lak-
Sejak itu, dia bersama suami mengi- sa Betawi. “Dulu sudah mau buka rumah
kuti pelbagai pelatihan bisnis dan usaha makan Padang, tetapi paman saya bi-
yang dilakukan OK OCE. Awalnya, dia lang jual makanan Laksa Betawi saja.
bingung untuk memilih usaha. Apalagi, Laksa Betawi ini memang sudah jarang
dia sudah lebih dari 15 tahun berdagang di Jakarta. Kalau Laksa Betawi itu pakai
kacamata. “Saya bingung mau dagang bihun, lontong dan pakai oncom juga,”
apa waktu itu. Jadi, benar-benar saya terangnya.
dari nol enggak punya usaha. Nah, mer- Berkat saran dari sang Paman, mer-
eka membuka warung makan Laksa Be-
tawi di Masjid Al Azhar. Saat pertama kali Pelatihan Urban Farming untuk
berjualan, mereka sempat mendapatkan warga rusun
pelanggan pertama di BSD. “Jadi se-
belum disini. Saya dapat pelanggan di
BSD. Itu pelanggan pertama saya. Cu- Untuk menambah ruang terbuka
Dulu sudah mau buka man saya pindah ke Masjid Al Azhar. hijau di Jakarta, Dinas Ketahanan Pan-
gan, Kelautan dan Pertanian (KPKP)
rumah makan Padang, Tetapi, saya juga terima pesanan untuk memberikan pembinaan pengemban-
tetapi paman saya hajatan. Kalau mereka ada acara-acara gan pertanian perkotaan (urban Farm-
bilang jual makanan saya suka dipanggil. Terakhir di acara ing) kepada warga rusun di Jakarta.
Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP
Laksa Betawi saja. mertuanya Ustad Solmed,” tuturnya. DKI Jakarta, Diah Meidiantie men-
Dia mengaku pelbagai kesulitan per- gatakan, kegiatan pelatihan ini diikuti
Nur Hamidah nah dihadapi saat memulai usaha ini. 100 warga dari tiga rusun yakni Ru-
Pedagang Laksa Pendapatan yang tak menentu mem- sun Cakung Barat (Rusun Albo), Rusun
Tipar Cakung dan Rusun KM 25, Ja-
Betawi buatnya harus kerja ekstra keras untuk karta Timur. Tujuan program ini antara
membuat makanan ini dapat dikenla lain untuk mengedukasi warga rusun
masyarakat kembali. “Ya, masih tak me- tentang pemanfaatan ruang bercocok
nentu. Tapi kami yakin usaha kami akan tanam. (beritajakarta.id)
terus maju. tan
Media Jaya Edisi 10 2018 25