Page 24 - MJ Edisi 10 2018
P. 24
UMKM
Nur Hamidah
Melestarikan Kelezatan
Laksa Betawi
Siang itu, Nur Hamidah sedang sibuk menerima para pembeli di
Wali Kota Jakarta Selatan. Ya, Media Jaya datang saat jam makan
siang. Begitu lihainya, dia meracik makanan Laksa Betawi itu.
Satu per satu mangkok dia tuangkan kuah Laksa serta lauknya.
“Silahkan kalau kurang garam atau Azhar,” ujarnya. di lokasi tersebut. Namun, usahanya itu
sambal bisa ambil di meja sebelah,” Dia mengaku tidak mempunyai anak mengalami kebangkrutan ketika lokasi
kata Nur Hamidah saat menjamu pem- buah. Karena itu, tenda makan di Al tersebut telah dijadikan pusat kuliner.
beli. Azhar tutup sementara hingga acara Ba- Dia pun memutar otak untuk tetap ber-
Biasanya, Nur bersama sang sua- zzar tersebut selesai. “Semua masih kita tahan hidup di Jakarta. “Kami binggung
mi yang dipanggilnya Uda Desrin turut kerjakan sendiri. Saya dan suami yang waktu itu. Usaha kaca mata kami sedang
membantu. Mereka mempunyai tenda bekerja dari pagi hingga malam buatkan jatuh-jatuhnya. Bingung mau usaha apa
makan di dekat Masjid Al Azhar, Jl. Sis- laksa Betawi dan melayani pembeli. Kita lagi. Sementara itu, anak saya juga su-
ingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta mulai usaha ini dari nol,” jelasnya. dah masuk pesantren (SMP) di Band-
Selatan. “Suami bisa membantu. Nanti Dahulu, sang suami bekerja sebagai ung,” ungkap Nur.
siang dia datang. Nah, kalau ada Ba- pedagang kaca mata di dekat Masjid Al Namun, Nur tidak pernah menyerah.
zzar begini tenda makan saya tutup di Al Azhar. Sejak 1995, dia telah berjualan Saat mendengar Pemerintah Provin-
Foto-foto Media Jaya/E. Purwanto
Berawal dari usaha untuk bertahan hidup, Nur mulai berjualan Laksa Betawi. Melalui usaha ini, ia juga bercita-cita menjaga kelestarian kuliner khas Betawi berbahan dasar ketupat
tersebut.
24 Media Jaya Edisi 10 2018