Page 10 - JAKKITA EDISI 5 2021
P. 10
10 LAPORAN UTAMA
NILAI TAMBAH
MENGOLAH SAMPAH
Ada banyak terobosan dilakukan warga untuk mengurangi sampah dari sumber.
Hasilnya, tidak saja sampah rumah tangga yang berkurang, tapi ada nilai tambah
ekonomi.
Seorang petugas
dari UPK Badan
Air Kecamatan
Cipayung, Jakarta
Timur melakukan
pengurangan
sampah organik,
yang berasal dari
daun-daun di lokasi
Waduk Tiu, Keca-
matan Cipayung,
Jakarta Timur untuk
diolah menjadi
kompos.
Foto
Dharma W.
utik Sri Susilowati tidak pernah mengenal dilakukannya sejak 2007 lalu. Ia membiasakan
lelah. Tekad untuk menjadikan lingkungannya memilah sampah sesuai jenisnya. Berangkat dari
T agar terbebas dari sampah tak pernah redup. pengalamannya itulah, ia menularkan ke warga
Berbagai upaya dilakukan untuk mengajak warga sekitar tempat tinggalnya.
mengelola sampah. Mulai dari mengurangi sampah,
memilah, hingga mengolahnya menjadi barang “Sebenarnya masyarakat membutuhkan penjelasan
yang memiliki nilai ekonomis. soal memilah sampah dari sumber. Mereka juga
perlu teladan. Kalau sudah ada yang meneladani,
Berkat kerja kerasnya, warga RT 10 RW 02, Kelurahan mereka langsung bergerak,” ujar Tutik ketika
Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Kota dihubungi JaKita.
Jakarta Selatan, kini tidak hanya terbiasa memilah
sampah, tapi juga sudah pandai mengolah sampah Tentu saja, warga juga perlu dibekali pengetahuan
menjadi kerajinan. Seperti daun-daun kering yang memilah sampah. Setelah itu mereka juga dilatih
disulap menjadi hiasan warna-warni. untuk mengolah sampah yang telah dipilah menjadi
barang yang memiliki nilai ekonomis. Seperti
Bagi penggiat lingkungan yang akrab disapa kerajinan atau kompos. “Sebenarnya ini soal
Umi Tutik Asmawi itu, memilah sampah sudah kemauan saja, ” tandas Umi Tutik.
EDISI 5 TAHUN 2021
Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta