Page 66 - MJ Edisi 5 2019
P. 66
KOMIK “JALI”RESENSI
Drama Mangir, Intrik Media Jaya/Safran. H
Seorang Penguasa
Setelah Majapahit runtuh pada 1327, Jawa
kacau balau bermandi darah. Kekuasaan tak
berpusat, tersebar menjadi kabupaten dan desa-
desa tanpa kuwu (kepala desa). Perang saudara
terjadi. Selama hampir satu abad, Jawa dikeng-
kang pemerintahan teror atau schrikbewind
yang menghalalkan segala cara.
Resensi
Buku
alah satu bentuk pemerintahan jeratan politik keji Senopati. Wanabaya
teror yang diungkapkan adalah yang santun dan memperjuangkan hak
Ssaat Panembahan Senopati, Raja rakyat akhirnya terkikis dengan dok-
Mataram yang bertahta 1575-1607 ber- trin Senopati lewat bisikan Pembayun.
cita-cita menjadi penguasa tunggal. Ia Akhirnya, nilai luhur Wanabaya dihabi-
menjadi diktator yang haus kekuasaan, si. Sang Senopatipun menjadi penguasa
dia membunuh ayah angkatnya sendiri tunggal di Mataram.
untuk menjadi Raja Mataram dan meng- Karya sastra Pramoedya AnanToer
habisi anak kandungnya, Rangga demi ini menggambarkan intrik dan konflik
kekuasaan. perebutan kekuasaan. Bisa dibilang ini
Panembahan Senopati tak menolerir merefleksikan betapa hausnya seorang
siapapun yang berseberangan dengan- penguasan atas kekuasaannya. Dalam
nya. Termasuk upaya gigih warga Desa drama ini tersirat perebutan kekuasan
Mangir, sebuah perdikan atau desa akan selalu berujung pada kesengsaraan
yang yang terbebas dari pembayaran rakyat dan mereka yang memperjuang-
pajak. Apa yang dilakukan penduduk kan keadilan dan kebenaran. Ambisi
Mangir membuat Sang Raja Mataram akan menghanguskan tujuan mulia sek-
geram. alipun dimulai dengan niat yang murni.
Panembahan Senopati berusaha Buku ini ditulis Pramoedya di Pulau
keras menduduki Mangir. Upaya politik, Buru. Membaca Drama Mangir yang dis-
ideologi, kekerasan dan upaya keji lain- ajikan dalam tiga babak, membuka wa-
nya dilakukan untuk menaklukan Mangir. wasan kita untuk melihat kelemahan,
Termasuk mengorbankan putri kesayan- ketimpangan dari sistem pemerintahan
gannya, Pembayun. masa silam. Buku ini mengingatkan kita
Wanabaya atau Ki Ageng Man- ambisi sekecil apapun akan menghan-
gir, pemimpin perdikan berhasil masuk curkan tujuan mulia. sya
Infografis/Arief Setiadi
66 Media Jaya Edisi 5 2019