Page 59 - media_jaya_01_2013
P. 59

































musik).
Dalam mengerjakan semua
dan 120 musisi orkestra meramaikan 
Suguhan ini ditampilkan dalam
itu Jay ingin berpesan bahwa tradisi pertunjukan yang diadaptasi dari cerita 

sebuah panggung dengan luas 72 x 48 itu bisa ditarik ke masa kekinian, rakyat Betawi berlatar tahun 1869 itu. 

meter dan tinggi 10 meter. Dengan dengan catatan tidak boleh merusak Tak hanya dari segi artistik, ide cerita 
persiapan kurang dari enam bulan,
pakem-pakem tradisinya. Dengan dan konsep pertunjukan juga dibuat 

Jay Subiakto penata artistik ‘Ariah’ ini begitu, diharapkan anak-anak muda unik. Ariah, tokoh utama dalam kisah 

bukan hanya membuat panggung besar, lebih tertarik mengembangkan seni itu diharapkan mampu membangkitkan 
tapi juga mendesainnya dengan unik. tradisional yang dipadukan unsur semangat warga Jakarta untuk 

Panggung dibagi dalam tiga tingkat modern di dalamnya. Pengalaman mempertahankan martabat Kota 

yang miring ke samping.
Jay membuktikan, seni semacam itu Jakarta.
Sudut kemiringannya cukup akan lebih mudah menembus pasar Beberapa selebritas seperti

tajam yakni 15 derajat, 25 derajat dan internasional jika ada akar budaya Irfan Hakim, Indra Bekti dan
35 derajat di masing masing tingkat. dalam setiap kreasi yang diciptakan.
Sahrul Gunawan pun hadir dengan 

Sudut-sudut tersebut dibuat bukan Perhelatan tersebut juga memberikan apresiasi. “Keren banget. 

tanpa makna. Menurut Jay, bila ditarik diharapkan dapat memberikan kita bangga jadi orang Jakarta yang 
dengan garis imajiner, sudut-sudut itu dorongan kepada masyarakat Jakarta sudah difasilitasi pertunjukan seperti 

akan betemu dengan lokasi bersejarah untuk mengenal dan berdekatan
ini,” ujar Irfan Hakim.

Kota Jakarta. Misalnya, garis lurus lebih erat dengan simbol-simbol kota, 
akan bertemu pada titik lokasi Menara khususnya Monas. Karena Monas Tiket “Ariah” Bervariasi

Syahbandar yang merupakan titik nol menjadi dekat dengan masyarakat dan Harga tiket masuk pergelaran 

kilometer Jakarta pada era VOC. Kini, menjadi penanda kota.
‘Ariah’ berdurasi 80 menit ini dijual 
titik nol kilometer Jakarta berada di Jay juga berharap pertunjukan mulai Rp 275.000 hingga Rp 1,5 juta, 

Monas.
‘Ariah’ semakin mendorong sementara untuk pasar rakyat atau 
Desain ini selain terinspirasi oleh perkembangan industri seni penonton festival hanya dikenakan Rp 

naskah pertunjukan, juga terilhami pertunjukan di Indonesia khususnya 2000. Rincian HTM adalah Rp 1,5 

konsep bangunan Monas dan tata desain panggung. Dengan pertunjukan juta untuk VVIP, dan VIP Rp 900.000. 
kota Jakarta yang dirancang Presiden ini Jay ingin menunjukkan banyak Sementara kelas 1 Rp 500.000 dan 

Soekarno. Menurut Jay, Bung Karno profesi baru yang bisa menghidupi kelas 2 Rp275.000.

membuat tata kota Jakarta sempurna banyak orang.
Meski demikan panitia juga 
dengan adanya Monas.
Dengan panggung yang menyediakan tiket gratis untuk 6.500 

Tidak hanya itu, untuk menyerupai cawan Monas dengan 3 penonton yang disebarkan melalui RT/ 

memasukkan kesan nyata dan modern, level ketinggian, mulai 3 meter, 7 meter RW, serta ada juga yang gratis untuk 
Jay memberikan efek melalui proyektor. hingga 10 meter tersebut membuat para masyarakat semua namun lewat dua 

Teknologi yang dipakai yakni video penarinya harus berlatih ekstra keras layar yang disiapkan, sehingga siapa saja 
mapping. Dengan teknologi ini, untuk menari di atas bidang panggung bisa menonton pentas tersebut. Layar 

panggung akan dipenuhi beragam objek yang dibuat miring hingga 15 derajat.
diletakan di sisi utara di sebelah kanan 

yang dikeluarkan proyektor.
Sebanyak 200 penari profesional
dan kiri panggung Ariah. ALF


59
Media Jaya l Nomor 01 Tahun 2013 Media Jaya Nomor 01 Tahun 2013
l 


   57   58   59   60   61