Page 56 - Media Jaya Edisi 11 2019
P. 56
KULINER
Sejarah Kopi
Es Tak Kie
Nama Tak Kie berasal dari tak yang
artinya orang yang bijaksana dan kie
berarti gampang diingat.
Didirikan oleh perantauan dari
Tiongkok, Liong Kwie Tjong pada
1927 silam.
Putranya, generasi kedua, Tjoen lalu
Akwang sebelah kiri, pemilik kedai Kopi Es Tak Kie di Petak Sembilan, Jakarta Pusat
meneruskan usaha ayahnya.
dai. Pengunjung kebanyakan dari etnis Cucunya, generasi ketiga, Ayauw
Tionghoa. Mereka dari berbagai gen- hingga sekarang mewarisi usaha
erasi, ada koko dan cici dan sekawanan kakeknya.
amoy yang asik ngobrol dan becanda.
Pagi menjelang siang, Redaksi Me-
dia Jaya, berkesempatan menyamban-
gai kedai Kopi Es Tak Kie yang legend-
aris. Beruntung es kopi susu, racikan
lima jenis kopi Lampung masih ada. Ti-
dak sampai 5 menit, pesanan kami beru-
pa es kopi susu yang kesohor datang. Kopi Es Tak Kie
Minuman ini disajikan dalam gelas plas- Gang Gloria - Glodok
Jl. Pintu Besar Selatan III Nomor 4-6
tik yang cukup besar nan sederhana, RT 7/RW 6
plus sedotan. Kecamatan Taman Sari
Di meja lainnya, duduk tiga sohib: datang dari Perumahan Alam Sutera, Jakarta Barat 11120
Lola, Alin dan Liana. Generasi milenial Tangerang, Banten. Yanti mengaku se-
ini mengaku selalu ketagihan dengan es lalu diajak orangtuanya untuk mampir
kopi susunya. “Kita selalu menyempat- menikmati kopi es Tak Kie, jika belanja
kan waktu ke sini. Setidaknya, dua ming- keperluan sembahyang ke Petak Sembi- WE’RE
gu sekali,” ujar Lola yang terlihat paling lan. “Barusan kami beli hio untuk sem- OPEN
necis diantara teman-temannya. bahyang. Terus mampir ke sini. Sudah
Alin, warga Kelapa Gading, Jakarta satu paket, jika belanja ke Petak Sem- Buka:
Utara ini mengaku selalu rindu es kopi bilan pasti jajan Kopi Es Tak Kie,” kata Setiap hari, pukul 6.30-14.00 WIB
susunya. “Rasanya, ringan. Racikan kopi Yanti ramah.
dan susunya terasa pas. Seimbang. Ti- Menurut Akwang yang notabene
dak ada yang dominan,” kata Alin. generasi ketiga penerus kedai Kopi Es
Liana yang paling ramah menam- Tak Kie, peminat racikan kopi Lampung
bahkan, kelompoknya sedikit pun tidak jenis Arabika tidak pernah surut. Han- BEST
QUALITY
merasa risi minum kopi jadul dan mus- ya saja, belakangan konsumen setianya ORDER NOW
ti memasuki gang senggol. “Kita nggak terganjal kebijakan Pemerintah Provin-
makan gengsi kok. Kita malah senang si Daerah Khusus Ibukota Jakarta. “Se- SALE
dengan suasananya yang santai. Jadi ti- jak kebijakan ganjil-genap diberlakukan Harga:
dak perlu dandan heboh seperti ke mall. dan meluas, berpengaruh ke penjualan Es kopi hitam, Rp20.000/gelas
Sandal jepit pun cus,” kata Liana riang. sekitar 30%. Karena pelanggan-pelang- Es kopi susu, Rp22.000/gelas
Di meja lainnya, ada Yanti yang gan kami yang bermobil sulit mengatur
datang bersama papa mama dan ked- jadwalnya,” ungkap Akwang.
ua tantenya. Rombongan ini jauh-jauh yen
Infografis/Fandy Adam
56 Media Jaya Edisi 11 2019