Page 8 - Media Jaya Edisi 9 2020
P. 8
LAPORAN UTAMA gram pengerukan lumpur di waduk-waduk ka biru, ruang terbuka hijau (RTH) sebagai
pengendali banjir. Pembangunan waduk
retensi (penyerapan) dan detensi (pena-
han) air hujan juga harus ditambah me-
dan polder prioritas juga terus dikebut.
lalui Dinas Pertamanan dan Pemakaman.
Mitigasi pengendalian banjir semakin dikuat-
Dari sisi anggaran, Badan Pengelola
kan dengan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor
52 Tahun 2020 Tentang Percepatan Sistem
ruang fiskal untuk belanja tidak terduga
Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim.
Perubahan iklim memang terkait erat den- Keuangan Daerah juga harus menyiapkan
dalam penanggulangan banjir.
gan ancaman bencana hidrometeolo-
gi seperti banjir. Perubahan iklim menurut Sementara saat penanganan banjir, In-
Muhammad Fakhrudin dari Pusat Peneli- gub menginstruksikan BPBD dan Dinas So-
tian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan sial agar mempersiapkan seluruh logistik,
Indonesia (LIPI) bisa memicu curah hujan fasilitas mitigasi agar lebih responsif dan
ekstrem. Seperti yang terjadi awal Januari adaptif terhadap pandemi COVID 19 yang
lalu di Jakarta. belum selesai. Terutama terkait evakua-
si dan tempat pengungsian korban banjir.
Ingub pengendalian banjir ini diteken oleh
Gubernur Anies Baswedan pada 15 Sep- Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sat-
tember 2020. Ingub ditujukan kepada se- uan Tugas Pelaksana (Kasatlak) BPBD DKI
luruh Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Jakarta Sabdo Kurnianto, BPBD sudah
SKPD), para Wali Kota hingga camat dan membuat peta daerah rawan banjir, leng-
lurah. Ada tujuh poin penting dalam Ingub kap dengan keterangan lokasi zona merah
yang intinya adalah bagaimana pengen- dan kelurahan yang memiliki kasus aktif
dalian dan penanganan banjir dilakukan, COVID 19. Para lurah, juga sudah diminta
baik sebelum banjir, penanganan saat menyiapkan lokasi pengungsian alternatif,
8 banjir dan pasca banjir. tiga kali lipat lebih banyak.
Sebelum banjir, Ingub meminta Dinas Ko- Salah satunya seperti yang dilakukan
munikasi, Informatika, dan Statistik (Dis- Dadang Yudi Hartono. Lurah Bidara Cina,
kominfotik), Badan Penanggulangan Ben- Jakarta Timur ini sudah menyiapkan se-
cana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan SDA jumlah lokasi alternatif untuk pengung-
mengembangkan sistem deteksi perin- sian. Kelurahan Bidara Cina sendiri memi-
gatan dini dan penanggulangan banjir liki dua titik banjir, yakni di di RW 11 yang
yang antisipatif, prediktif serta cerdas dan meliputi 5 RT dan di RW 07 sebayak 7 RT.
terpadu. Sistem ini harus mampu mem-
prediksi potensi kejadian banjir dan men- Jika selama ini pengungsian dipusatkan di
gumumkannya kepada masyarakat sehari aula kelurahan untuk pengungsi dari RW
sebelum banjir terjadi. Sehingga, dampak 07 dan gedung SKTT untuk korban banjir
banjir bisa lebih diminimalisir. dari RW 11, maka untuk saat ini lokasi pen-
gungsian akan di sebar. Dadang akan
Ingub juga meminta Dinas SDA memasti- memanfaatkan dua Ruang Publik Terpadu
kan seluruh infrastruktur pengendali ban- Ramah Anak (RPTRA) yakni RPTRA Pemata
jir seperti pompa air, drainase, sungai dan Intan dan RPTRA Rusunami Beriman, Masjid
waduk dapat beroperasi optimal. Terma- Al Abror dan Mushola Darussalam sebagai
suk pembuatan drainase vertikal, sumur alternatif lokasi pengungsian bagi warga
resapan maupun kolam-kolam retensi se- RW 11.
bagai ruang biru untuk mengurangi lim-
pasan air. Sementara pengungsi dari RW 07, akan di-
arahkan untuk menempati GOR Otista dan
Jika mengacu pada banjir Januari lalu, gedung SDN 05 Bidara cina yang ada di
Jakarta diperkirakan masih memerlukan RW tersebut. Dengan demikian, tiap pen-
sekitar 2.888,409 hektare (ha) ruang ter- gungsi dapat menjaga jarak atau physical
buka biru untuk menahan sisa limpasan distancing.
sekitar 1032 m3/detik. Selain ruang terbu- yen/nis