Page 9 - JAKKITA EDISI 7 2021
P. 9
LAPORAN UTAMA 9
antar warga dengan kotanya, sebagai langkah bagian dari sarana untuk menghubungkan antara
positif menyelesaikan masalah kota dan tantangan warga dengan Pemprov DKI. Ide tersebut dilandasi
sosialnya. pemikiran, bahwa Jakarta harus dibangun dari
berbagai sisi dan perspektif, dengan melibatkan
Kini, slogan Jakarta Kota Kolaborasi, tak hanya semua pihak tanpa kecuali.
ditegaskan melalui mural-mural Jakarta Kota
Kolaborasi. Semangat kolaborasi yang diusung Menurut Marsha Hapsari, Ide dasar pendirian
Pemprov DKI Jakarta, juga semakin dikuatkan melalui +Jakarta dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan
hadirnya +Jakarta. Yakni sebuah wadah penggerak sarana komunikasi terarah antara dua pihak, yakni
yang diharapkan bisa memantik kolaborasi antar publik di Jakarta, dengan Pemprov DKI. “Publik yang
elemen, baik warga maupun kota, yang dipercaya diwakili, terutama adalah warga DKI yang berdomisili
mampu menciptakan dampak positif bagi semua. dan beraktivitas tetap di Jakarta,” kata Marsha
Hapsari kepada Jakita beberapa waktu lalu.
“ Ketika Pemprov DKI mencanangkan kota kolaborasi,
artinya Pemprov mengajak seluruh lapisan Kebutuhan sarana khusus untuk melakukan
masyarakat untuk kolaborasi. Kehadiran +Jakarta, komunikasi tersebut, kemudian didukung oleh
semakin memudahkan penyampaian ide-ide visi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang
kolaborasi untuk mencapai Jakarta yang lebih baik menetapkan DKI sebagai kota kolaborasi. Visi
ke depannya,” ujar Kojek tentang +Jakarta. tersebut kemudian dipilih sebagai salah satu bagian
dari proses komunikasi.
Sarana Komunikasi
Menurut Marsha Hapsari, melalui visi tersebut,
Salah satu pendiri +Jakarta, Marsha Hapsari kebutuhan terhadap sarana komunikasi secara
mengatakan, pada dasarnya +Jakarta merupakan otomatis akan terbentuk. Terutama, visi untuk
membangun kota dengan pendekatan kolaborasi. “
Dengan kolaborasi yang baik, saya yakin, kita akan
bisa mewujudkan mimpi-mimpi dari kota Jakarta
ini,” Marsha Hapsari menambahkan.
Sebelum berwujud menjadi sebuah program kerja,
selama dua tahun, +Jakarta hanya menjadi ide
dan gagasan saja. Selama waktu tersebut, upaya
pendalaman dan riset juga terus dilakukan, agar ide
tersebut bisa diwujudkan menjadi lebih riil.
Agar bisa menjadi sarana yang efisien, namun
berkualitas, tim pendiri kemudian melakukan
perbandingan ke sejumlah kota besar di dunia yang
lebih dulu memiliki platform yang sama. “Ternyata,
agar ide dan gagasan menjadi lebih saja, diperlukan
nama yang sederhana dan gampang diingat,” kata
Marsha Hapsari.
Akhirnya, dari situlah kemudian lahir logo dan
nama +Jakarta, yang menjadi representasi dari
upaya komunikasi dua arah aktif, di seluruh wilayah
DKI Jakarta, yang mencakup lima kota dan satu
kabupaten administrasi. Simbol plus yang dipakai
di depan, juga menegaskan bahwa pendekatan
kolaborasi adalah cara yang positif dan bermanfaat.
Logo +Jakarta juga dibuat dengan arti dan makna
EDISI 7 TAHUN 2021
Sarana Informasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta