Page 23 - Media Jaya Edisi 7 2020
P. 23

MEDIA JAYA EDISI | 07 2020








              Bang Iki


        KOLOM






                 iski Ari Permana han-  ya mengetik pesan What-  tetap sehat dengan tidak   dan merah cabai di kedua
              Rya berpendidikan SMP.   sApp (WA), “Buat yang mau   keluar rumah, bukan seka-  lengannya, sendiri menem-
              Namun, lelaki 26 tahun ini   pesen sayur, buah, ikan, bo-  dar demi kepuasan mereka.  bus malam.
              mampu meraih omzet Rp    leh yah. Siap anter sampai   “Responsnya lumayan   Mendengar cerita Uzza
              2,5 juta per hari dari ber-  rumah.”             juga, Alhamdulillah. Jadi   dan membaca kisah Gagat,
              jualan sayur. Sudah tujuh   Sedangkan     kepa-  orang nggak usah kelu-  dua teman muda Jakarta
              tahun Bang Iki berusaha di   da pembeli yang ma-  ar rumah, kita yang anter.   Smart City (JSC), nan men-
              sebuah kompleks peruma-  sih datang ke warungnya,   Berawal dari satu, eh tet-  arik serta inspiratif ini, saya
              han di Duren Sawit, Jakarta   Bang Iki menerapkan pr-  angganya juga pada minta-  teringat sebuah buku Her-
              Timur, dari gerobak dorong   otokol pencegahan Cov-  minta. Ya dari mulut ke mu-  nando de Soto, Masih Ada
              keliling sampai punya kios   id-19. “Karena kan nggak   lut,  akhirnya    pada  pesen   Jalan Lain. Saya memba-
              sekarang.                boleh berkerumun, jadi aku   semua,” tuturnya bersuka   canya hampir 30 tahun silam
                 Tak pernah terlintas   anjurin lima orang-lima   cita.                semasih kuliah di FISIP UI,
              dalam benaknya,  pandemi   orang. Kita juga nganjurin   Selain istrinya yang ber-  Depok.  Berdasarkan pene-
              Covid-19  akan  memaksan-  buat mencuci tangan sebe-  gantian menjaga warung,   litian Institut untuk Kebe-
              ya beradaptasi bisnis demi   lum dan sesudah berbelan-  Bang Iki dibantu pula dua   basan dan Demokrasi yang
              terus menafkahi keluarg-  ja, kita siapin tempatnya,”   adiknya untuk memenuhi   dipimpinnya selama tiga ta-  23
              anya. Sebagai pedagang, ia   ujarnya.            pesanan pelanggan. Per-  hun, ekonom serta pengusa-
              sempat cemas sejak Pres-   Meski  tak  mengecap   juangannya menyambung   ha Peru ini mengungkapkan,
              iden Jokowi mengumum-    pendidikan tinggi, ia pa-  hidup sehari-hari bukan   sekitar 70% perekonomian
              kan virus Korona telah   ham betul bahaya penu-  tanpa tantangan  atau ke-  kota Lima digerakkan oleh
              menjangkiti negeri ini pada   laran virus mematikan ini   sulitan. Deru sepeda mo-  sektor informal.
              2 Maret 2020. Bagaimana   bagi dirinya maupun para   tor yang dikendarainya ter-  Sektor inilah yang ter-
              ibu-ibu pelanggan setianya   pelanggan setianya. Tapi,   kadang harus terhenti di   bukti tetap menggeliat ketika
              mau membeli sayur, sambi   pembatasan fisik (phys-  depan portal lockdown saat   krisis ekonomi-politik meng-
              bercengkerama  seperti  bi-  ical  distancing)  terse-  mengantar pesanan. Ia ker-  guncang  Indonesia  pada
              asa, bahkan berbagi ceri-  but kerap dilanggar kon-  ap harus berputar-putar   1998. 22 tahun lalu itu, ban-
              ta dengannya dan sesama   sumen dengan berbagai   mencari jalan lain, sebelum   yak bisnis konglomerat yang
              kaum hawa?               dalih,  “Namanya  manusia,   sampai di depan rumah   “lebih besar pasak daripada
                 Tetapi, pria bertubuh   ya kadang-kadang ada juga   para pembeli.     tiang” bergelimpangan. Bah-
              gempal ini enggan larut   yang ngeyel. Disuruh ant-  Dengan bermasker kain   kan banyak pengusaha ka-
              dalam  kekhawatiran,  apa-  ri lima orang, tapi katanya   batik malam itu, dua sam-  kap melarikan diri ke luar
              lagi ketakutan. Bang Iki   ‘lagi buru-buru, Mas.’”  pai tiga kantong plastik   negeri, sikap pengecut yang
              memiih menyesuaikan diri,   Sementara buat mer-  berisi penuh ia serahkan   menolak pertanggungjawa-
              setelah  mendengar  Guber-  eka yang tetap di rumah,   lewat atas pagar rumah-  ban perbuatan mereka.
              nur DKI Jakarta Anies Bas-  Bang  Iki  dengan  teliti  me-  rumah pemesan malam   Bang Iki teladan wong
              wedan  menetapkan  Pem-  nyalin pesanan dari WA ke   itu. Jam telah menunjuk-  cilik yang berhasil menganti-
              batasan  Sosial  Berskala   secarik kertas. “Ceker, ke-  kan  pukul  19,  warung  mi-  sipasi dampak ekonomi aki-
              Besar (PSBB) di ibu kota.   pala ayam, sop-sop-an,   liknya sudah tutup. Namun,   bat pandemi Covid-19. Den-
              Beradaptasi  dengan  me-  lengkuas, daun salam,” tu-  motor dan langkah Bang Iki   gan kreatif ia memanfaatkan
              manfaatkan teknologi ko-  lisnya. Jika tidak tersedia   belum berhenti. Ia masih   keseharian hidup pada za-
              munikasi ditempuhnya.    di warungnya, Bang Iki tak   menyusuri gang-gang ke-  man digital yang banyak di-
                 Ia segera mengeluarkan   segan mencarinya sam-  cil, menghampiri satu per   tentukan  jari-jari kita di key-
              telepon  seluler  pintarnya.   pai ketemu. Ia melakukan   satu rumah pemesan beri-  pad handphone.
              Dengan lincah jari-jemarin-  ini semua agar  pelanggan   kutnya. Hijau sayur bayam                 Ramdan Malik
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28