Page 21 - Media Jaya Edisi 7 2020
P. 21
MEDIA JAYA EDISI | 07 2020
Instagram,”ujarnya. bermusik, tapi karena korona ini saya Kita memang mau buka buat cabang
Lambat laun, usahanya mulai di- harus jualan siomay dan sambal cumi. di sini. Dan ingin punya store besar
minati oleh kerabat. Ia pun membuat Karena penghasilan berkurang. Tidak di seluruh Indonesia,” kata pria yang
akun media sosial untuk memasar- boleh manggung,” kata Andy. telah bergabung dengan Jakpreneur
kan produknya. Saat bulan Ramadhan Ia sadar kondisi Indonesia saat ini ini.
lalu, ia berhasil menjual lebih ban- yang juga dialami oleh negara-nega- Saat usia 29 tahun, ia sudah me-
yak dibandingkan bulan sebelumnya. ra lain. Karena itu, ia tidak mau me- milih untuk menjadi pengusaha ku-
Kendati begitu, ia enggan membeber- nyerah dengan keadaan. Ia pun mu- liner. Mulanya, ia masih bekerja di se-
kan jumlah keuntungan selama bulan lai berusaha siomay dan sambal cumi buah perusahaan swasta. Kemudian,
tersebut. “Ya, cukuplah buat kebutu- melalui media sosial. Baginya, jualan ia meninggalkan pekerjaan dan fokus
han sehari-hari,” katanya merendah. online tak perlu memerlukan modal membangun bisnis kuliner. Apalagi,
Ia mengaku kondisi ini sangat su- banyak. Pasalnya, ia tak perlu menye- setelah bergabung dengan Jakprenur,
lit. Namun, ia tidak mau menyerah. wa toko untuk berjualan. “Semua saya ia mulai mendapatkan pelajaran men-
Rencananya, ia akan terus memasar- jual secara online. Saya jual ke teman- genai entrepreneur.
kan bubur sumsum melalui media so- teman dulu. Mereka bilang enak. Saya Hanya saat memulai usaha, Ia
sial. Tak menutup kemungkinan, ia jadi mulai pede jual ke media sosial,” mengaku kesulitan. Pasalnya, ia tidak
akan memasarkan melalui ojek dar- ungkapnya. memiliki banyak modal untuk berbis-
ing. Lain halnya dengan Fahmi, pria nis. Dengan modal keberanian, ia mu-
Hal yang sama juga dilakukan oleh berusia 33 tahun ini sudah memulai lai membangun bisnis kuliner. “Tapi
Andy, 37 tahun. Ia pun mulai berjualan usaha sejak tahun 2017. Awalnya, ia karena ada kemauan. Modal pasti di-
kuliner di Dapur Owen melalui media mulai berbisnis sate taichan. Bahkan, usahakan. Saya juga mengalami ken-
sosial. Sebelumnya, ia bekerja seb- ia telah memiliki lima cabang di Ja- dala dalam mengatur karyawan,” un-
agai gitaris dan guru gitar. Sejak wa- karta. Pada 2019, ia mulai membuka gkapnya.
bah COVID-19, kegiatan bermusiknya bakmi Mie Babon. “Mie Babon baru di- Selama pandemi COVID-19, pen-
terhenti. Ia juga tak bisa mengajar buka di Thamrin 10 tahun 2019. Saya jualan menurun selama Pembatasan 21
karena sekolah musik tutupi. “Tetap mau angkat Mie Babon baru di sini. Sosial Berskala Besar (PSBB). Alha-
Kebetulan saya ikut dengan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) lain. Saya jadi
ikut Jakpreneur dari pelatihan saya dapat
50 persen. Terus juga diberikan tempat atau
wadah. Jadi, bisa mengangkat UMKM kecil
seperti saya
Fahmi,
wirausaha anggota Jakprenuer.
Salah satu aplikasi
untuk berjualan
online
Foto
Dharma W.