Page 42 - Media Jaya Edisi 5 2020
P. 42
CERITA PEREMPUAN Ketika Perempuan Menjadi
Sopir Ambulans
Ika Dewi Maharani satu-satunya tenaga medis perempuan yang
bertugas sebagai sopir ambulans.
umlah pasien yang positif ter-
jangkit Coronavirus disease (CO-
JVID-19) di Daerah Khusus Ibukota
Jakarta semakin meningkat. Sayang-
nya, paramedis terutama petugas am-
bulans kurang memadai. Itu sebabnya,
Ika Dewi Maharani secara sukarela
bergabung dalam Gugus Tugas Per-
cepatan Penanganan COVID-19. Bah-
kan, Ika menjadi satu-satunya tenaga
medis perempuan yang bertugas seb-
agai sopir ambulans.
“Dengan keahlian yang saya miliki,
42 saya bisa menyetir, saya basic perawat,
jadi pas saya sesuai dengan panggilan
hati, dengan kemampuan yang saya
punya, saya harus melayani,’’ ujar Ika
dalam konferensi pers secara daring
di Graha Badan Nasional Penanggu-
langan Bencana (BNPB), Jakarta be-
berapa waktu yang lalu.
Ika berasal dari Maluku Utara. Se-
belumnya ia pernah mengenyam pen- us cepat membawa pasien ke tempat Guna menjaga imunitas tubuhnya
didikan di Surabaya. Belakangan ia yang dirujuk,’’ paparnya. di tengah pandemi Corona dan 12 jam
tergabung dalam asosiasi profesi Ika sadar, pekerjaan yang dijalani berdinas, Ika selalu menyempatkan
Himpunan Perawat Gawat Darurat dan berisiko terinfeksi virus COVID-19 ke- diri untuk makan secara teratur dan
Bencana Indonesia. Saat ini dia bertu- tika mengantar pasien positif COV- istirahat yang cukup. ’’Shift pagi dari
gas di rumah sakit Universitas Indone- ID-19. Untuk itu dia pun memastikan jam 7 sampai jam 7 malam, itu perta-
sia. selalu menggunakan Alat Pelindung ma harus makan dulu. Selesai absen
Bagi Ika, menangani pasien di Diri. Karena dalam menjalankan tu- kita makan, ada panggilan untuk kita
rumah sakit adalah hal biasa. Namun gasnya, keamanan adalah kunci uta- rujuk, setelah itu selesai, baru kita
mengantarkan pasien ke rumah sakit ma. Aman untuk dirinya dan juga pasi- makan, yang penting makan harus se-
menjadi sopir ambulans pengalaman ennya. hari tiga kali, multivitamin dan susu,’’
pertama dalam hidupnya. “Ternyata Meski begitu, Ika juga khawat- jelas Ika.
menjadi sopir ambulans tidak semu- ir. Namun semangat kemanusiaan Sebagai relawan COVID-19, Ika
dah yang saya bayangkan,’’ kata Ika yang dirasakan jauh melampauinya. berharap pandemi ini bisa segera be-
yang saat ini tinggal di mes yang dise- ’’Rasa takut ada pasti, cuma ini ha- rakhir. “Dengan kita mengabdikan diri
diakan BNPB. rus kita lihat lagi, ini adalah tugas sebagai relawan, kita harap penang-
Ika menyesalkan ada orang yang bagi kita sebagai relawan medis, kita gulangannya ini semakin cepat, jadi
tidak peka untuk memberikan ja- harus menangani pasien dari awal bencana ini cepat akan berakhir,’’ kata
lan kepada ambulans. Padahal, su- sampai akhir pasien itu kita harus Ika.
dah membunyikan sirene. “Kita har- tangani,’’katanya. yen