Page 22 - media_jaya_03_2014
P. 22



transpotasi









Parkir Meter,






Tertib dan Menekan Kebocoran







Parkir meter 
sistem parkir meter ini juga dapat perlu membawa kendaraan bila ke 
mendidik masyarakat pengguna tempat tujuan tidak ada tempat 
diberlakukan di Jakarta, 
kendaraan agar dapat tertib dan parkir. Dengan demikian tentu 
selain untuk menertibkan 
berdisiplin dalam berkendara, akan mengurangi jumlah kendaraan 
parkir liar, juga untuk 
terutama saat parkir di pinggir jalan. yang parkir di pinggir jalan. Dan 

menekan kebocoran Mereka tidak bisa lagi “bermain” pada akhirnya akan mengurangi 

dan meningkatkan dengan petugas parkir. Mereka kesemrawutan dan kemacetan jalan.
membayar sesuai dengan ketentuan “Konsepnya kan hanya 
pendapatan. 
dan mendisiplinkan diri mendatangi mengubah dari cara konvensional 
Kedisiplinan dan 
mesin parkir meter untuk ke cara elektronik. Dari semula 

ketertiban warga pemilik membayar ongkos parkir. Bahkan membayar ke tukang parkir diubah 

kendaraan saat di jalan nanti, masyarakat akan dibiasakan membayar ke mesin elektronik. Tapi 

raya pada akhirnya dengan kartu dan tidak pakai uang dibalik itu, manfaatnya jauh lebih 
cash. Karena rencananya setelah uji besar,” tandasnya.
dicapai juga melalui 
coba ini akan segera disusul dengan Jadi, kata Sinaga lagi, selain 

kebijakan ini.
diberlakukan penggunaan kartu.
dapat menertibkan pengguna 

“Untuk tahap pertama uji coba parkir , juga dapat menekan 

ini berlangsung selama tiga bulan. kebocoran yang selama ini terjadi. 

Setelah itu segera diperluas ke Karena model parkir sebelumnya, 
tempat lain, seperti di Pasar Baru, uang yang didapat sebagian masuk 

Pecenongan dan Kelapa Gading,” ke kantong-kantong mereka yang 

ujar Sinaga lagi.
tidak bertanggung jawab. Sehingga 
Hal tersebut dikatakan Kepala 
UPT Perparkiran DKI Jakarta, Diakui Sinaga, dengan
uang yang masuk ke kas negara 

Sunardi Sinaga saat di jumpai
ongkos parkir perjam Rp 2.000 sangat sedikit. Karena itu, dengan 
untuk sepeda motor dan Rp 5.000 menggunakan sistem elektronik ini 
di Jakarta beberapa waktu lalu. 
untuk mobil tentu tergolong kebocoran dapat ditekan dan uang 
Menurut Sinaga, selama ini parkir 
mahal bila dibandingkan dengan yang masuk ke kas negara semakin 
yang ada di pinggir jalan atau
ongkos parkir di tempat lain atau besar.
on street terkesan semrawut dan 
tidak tertib. Selain mengganggu bahkan di dalam gedung. Namun “Kebocoran parkir di

kendaraan lain, juga menyebabkan dengan adanya ongkos mahal ini pinggir jalan ini angkanya tiap 
diharapkan para pemiliki kendaraan tahun mencapai ratusan milyar. 
macet. Karena itu parkir di pinggir 
yang hendak parkir di pinggir jalan Sedangkan pendapatan selama ini 
jalan ditata dengan konsep parkir 
dapat berpikir dua kali. Mereka yang hanya sekitar Rp 26 miliar 
meter agar terkesan rapi dan tidak 
mungkin akan memilih parkir di pertahun tentu terlalu kecil,” 
liar.
Untuk jangka panjang,
dalam gedung yang ongkosnya ujarnya lagi.

lebih murah. Atau mereka tak
Ditambahkan Sinaga, pada

22
Media Jaya l Nomor 03 Tahun 2014



   20   21   22   23   24