Page 65 - MJ Edisi 02 2019
P. 65
INFO SEHAT
Putri dalam sebuah kesempatan bebera- rahan, kelainan metabolik, seperti hipo-
pa waktu lalu. kalsemia, hipoglikemia dan sebagainya.
Siklus ‘pelana kuda’ sendiri terbagi Pasien pun harus dijaga agar tidak sampai
dalam tiga fase. Masing-masing fase- jatuh karena dapat menyebabkan pecahnya
nya datang dengan gejala dan ciri khas pembuluh darah.
tersendiri. Pun dengan tata laksana yang Fase ketiga atau terakhir dari siklus
harus dilakukan. "Jadi demamnya me- pelana kuda adalah fase penyembuhan.
mang naik turun dan ini harus dipahami, Fase ini ditandai dengan suhu tubuh
bagaimana penanganannya," tambah yang kembali meningkat. Biasa berlang-
Melyarna. sung pada hari kelima. Meski masih dis-
Fase awal siklus pelana kuda di awali ertai dengan sakit kepala, namun pada
dengan fase deman. Demam yang ber- fase ini pasien sudah mulai kembali ber-
langsung hingga tiga hari ini biasanya selera pada makanan. Proses pendara-
ditandai dengan suhu tubuh yang me- han juga mulai berhenti. Denyut nadi
ninggi. Suhu tubuh pasien bisa menca- pasien mulai menguat dan perbaikan
pai 41 derajat. Demam tinggi ini akan dii- fungsi tubuh pasien mulai berlangsung.
kuti dengan sejumlah gejala lain seperti
nyeri pada otot-otot tubuh, sakit kepala, Lebih Waspada
hingga rasa sakit di sekitar bola mata.
Pada fase ini, pasien juga mulai kehilan- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
gan nafsu makan dan tubuh yang terasa memperkirakan 50-100 juta orang di se-
lemas. luruh dunia terjangkit Demam Berda-
Selama fase demam awal ini sebai- rah Dengue (DBD) setiap tahunnya. Ja-
knya pasien harus memperbanyak kon- karta sendiri menjadi salah satu provinsi
sumsi air putih. Konsumsi air putih bisa yang cukup rawan dengan DBD. Curah
mencegah tubuh dari dehidrasi sekal- hujan dan kelembaban udara yang cuk-
igus membantu menurunkan suhu tubuh up tinggi, menjadi beberapa penyebab.
yang meningkat cukup drastis. Pasien Hampir semua wilayah di Jakarta meru-
juga sebaiknya dibawa ke dokter un- pakan daerah rawan penularan DBD.
tuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan. Sejak Januari hingga awal Februari
Termasuk untuk mengetahui kadar trom- saja, jumlah penderita DBD di DKI Ja-
bosit pasien. karta mencapai lebih dari 800 kasus.
Lepas dari fase awal, pasien dengan Jumlah ini meningkat dibanding peri-
DBD akan memasuki fase kedua dimana ode yang sama ditahun 2018 lalu. Ke-
demam pada pasien justru mulai menu- pala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakar-
run. Dalam kondisi tertentu suhu tubuh ta Widyastuti mengatakan Pemprov DKI
ak lagi mengenal musim, DBD pasien malah bisa berada di bawah suhu Jakarta secara terus-menerus melaku-
bisa mengancam setiap saat. Ge- normal. Meski terkesan menunjukkan kan berbagai tindakan promotif,serta
Tjala demamnya bisa terjadi secara tanda-tanda kesembuhan, fase ini justru preventif selain upaya kuratif dan reha-
mendadak dan biasanya berlangsung merupakan fase kritis bagi pasien DBD. bilitatif di seluruh wilayah Jakarta. Ma-
antara dua hingga tujuh hari atau yang “Saat deman turun, justru ini fase kri- syarakatpun diharapkan terlibat aktif
biasa disebut sebagai demam ‘pelana tis. Tapi terkadang karena menunjukkan mewaspadai dan mengantisipasi DBD
kuda’. tanda-tanda kesembuhan anak-anak su- di lingkungan mereka
Secara umum, siklus demam ‘pelana dah mulai bermain lagi, mulai beraktifitas “Karena setiap tempat bisa ber-
kuda’ menggambarkan grafik naik turun- lagi, sekolah atau bekerja. Padahal, ini potensi kami minta masyarakat untuk
nya panas yang berlangsung sejak virus justru masa-masa rentan, masa kritis dan melakukan 3 M di sekitar lingkungan
dengue yang yang dibawa oleh nyamuk harus mendapat perawatan dari dokter,” mereka, menutup, mendaur ulang dan
Aedes aegypti masuk dan menginfeksi kata Melyarna. membersihkan lingkungan tempat ting-
tubuh seseorang. Saat fase kritis ini berlangsung, pem- gal mereka. Ini yang terus kami sosialisa-
"Penanganan yang terlambat pada buluh darah mengalami pelebaran. sikan. Masyarakat juga harus lebih waspa-
pasien demam berdarah, terkadang Meski tidak terjadi pada semua orang, da harus lebih peduli dengan kondisi
disebabkan karena pasien tidak mema- saat inilah ruam atau bintik-bintik merah lingkungan di sekitar,” kata Widyastuti.
hami siklus ‘pelana kuda’ ini. Banyak pada kulit mulai terbentuk. Risiko kom-
yang terkecoh," kata dokter Melyarna plikasi pun meningkat mulai dari penda- sam
Media Jaya Edisi 2 2019 65