Page 69 - media_jaya_02_2013
P. 69
percetakan. Sastra lisan mulai muncul disebut Gambang Rancag.
bersamaan dengan terbentuknya budaya 3. Teater Tradisional Betawi
Betawi, yang dapat ditemukan di acara tradisi merupakan pertunjukan yang membawakan
Betawi seperti pesta perkawinan, dan sunatan. lakon atau cerita, baik dengan atau tanpa tutur
Sedangkan sastra tulisan dihasilkan oleh kata. Ondel-ondel dan gembokan termasuk
sejumlah penulis sejak abad ke-19.
teater tanpa tutur kata. Sementara teater
Di masa lalu pengarang hikayat dari dengan tutur kata bisa dibedakan antara teater
Pecenongan bernama Sapirin bin Usman
atau lakon, yang ceritanya dituturkan oleh
Al Faidil dan Muhammad Beramka, putra seorang yang lebih profesional seperti Sahibul
Sapirin, baru menulis naskah di awal abad Hikayat, dan teater yang ceritanya dimainkan
ke-20. Naskah karya Sapirin berjudul Hikayat oleh sejumlah boneka atau orang seperti
Nakhoda Asyik. Hasil karya Muhammad Bakir wayang dan lenong.
yang terkenal adalah Hikayat Merpati Mas.
Tentang tradisi atau budaya Betawi yang juga mendapat
Pengarang Betawi yang menulis cerita dalam sastra pengaruh Cina adalah busana. Model busana Betawi yang
cetak di masa kemerdekaan adalah M. Balfas, S.M. Ardan, tampak kuat mendapat pengaruh Cina adalah busana
dan Firman Muntaco. Mereka menulis cerita tentang pengantin Betawi. Untuk busana kebaya Betawi khususnya
masyarakat Betawi dan kehidupan sehari-hari dalam dua
bahasa sekaligus, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Betawi.
Balfas menerbitkan kumpulan cerita dalam Terang Bulan
Terang di Kali (1955), dan novelet Nyai Dasima (1965),
yang kemudian diterbitkan ulang oleh penerbit Masup
Jakarta (2007), dan Firman Muntaco menerbitkan dua seri
Gambang Jakarta. Di samping itu, juga ada penulis yang
bukan orang Betawi tetapi menulis cerita dengan dialek
Betawi seperti Aman Datuk Madjoindo dengan cerita Si Dul
Anak Betawi (1936).
encim yang berlengan pendek, juga merupakan pengaruh
Sastra lisan Betawi yang cukup dikenal yaitu:
busana Cina. Demikian pula desain-desain busana wanita
a. Buleng atau dongeng tentang kaum kerajaan dan
yang bisa kita lihat dari bentuk krah, garis potong untuk
kaum bangsawan serta kehidupan sehari-hari. Lakon Buleng
bagian kancing yang biasanya melintang pada bagian dada
yang dikenal Gagak Karancang, Telaga Warna, Dalem
kiri atau kanan, dan lainnya. Termasuk pilihan warna yang
Bandung, Ciung Wanara, dan Raden Gondang. Pengaruh
dominan merah.
Melayu maupun Eropa, agaknya cukup kuat dalam sastra ini.
Akulturasi yang sudah berabad silam antaradua atau
b. Sahibul Hikayat adalah jenis sastra lisan yang masih
beberapa budaya bangsa yang saling mempengaruhi, pada
bertahan di kalangan masyarakat Betawi, penyampai cerita
akhirnya merupakan budaya tersendiri, yang memiliki
disebut Juru Hikayat. Beberapa juru hikayat yang terkenal,
corak baru. Kadang bisa ditelisik dari mana suatu pengaruh
antara lain Haji Ja’fat, Haji Ma’ruf, Mohammad Zahid atau
budaya tersebut berasal, namun kadang sulit “dibedah”
Wak Jait. Cerita yang disampaikan biasanya berasal dari
budaya baru hasil akulturasi tersebut, karena telah
khazanah sastra lisan Timur Tengah “Seribu Satu Malam”.
mengalami perkembangan dan sentuhan-sentuhan kreativitas
c. Rancag atau pantun biasanya berbentuk pantun
dari pelaku-pelaku budaya itu sendiri. Eksistensi budaya
berkait yang secara keseluruhan melukiskan sebuah kisah
Betawi pun tentu tak lepas dari para pengabdi seni dan para
utuh seperti Si Angkri Jago Pasar Ikan. Suatu cerita kadang
tokoh masyarakat Betawi khususnya dan tokoh masyarakat
bisa dipanjangkan ditambah dengan lawakan. Rancag
Jakarta pada umumnya. ***
biasa diiringi dengan orkes Gambang Kromong, yang biasa
69
Media Jaya l Nomor 02 Tahun 2013