Page 68 - media_jaya_02_2013
P. 68



seni & budaya









Seni Betawi dalam 





Akulturasi Budaya








Riza Manfaluthi





Jakarta sudah dikenal secara luas sebagai kota yang kaya. PAD DKI 


Jakarta tertinggi di Indonesia, sekitar Rp 15 triliun pada tahun 2012. Dan 


sebagai ibukota negara dan pusat pemerintahan, sekaligus kota jasa 

dan perdagangan, bahkan industri, Jakarta memiliki segalanya. Gedung- 


gedung tinggi dan megah tidak terbilang. Pusat perbelanjaan di pelbagai 


kawasan, gedung pertunjukan dan pusat hiburan pun mudah dicari, baik 


yang berkelas lokal hingga bertaraf internasional.





Dari aspek lain, perjalanan panjang yang dilalui Jakarta 

selama 486 tahun, sudah pasti juga memiliki berbagai

kisah historis, termasuk seni budaya Betawi, yang tidak

lepas dari akulturasi pelbagai budaya, seperti budaya Eropa, 

Cina, Arab, dan lainnya. Sementara pengaruh budaya lokal 

antara lain dari budaya Melayu, Sunda, Jawa, dan lain-lain. 

Dalam buku Data Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI 

Jakarta Tahun 2012, terdapat beberapa genre seni budaya 

Betawi yang mendapat pengaruh kuat dari pelbagai budaya 

tersebut, beberapa diantaranya adalah :

1. Tari Betawi

Bentuk tari lama yang ada di Betawi mendapat 

pengaruh cukup kuat dari Sunda terutama pada tarian yang 


biasa dibawakan dalam pertunjukan Topeng Betawi, tari karena itu tari Japin, Samrah, dan Blenggo dilakukan oleh 

Blenggo (Blenggo Rebana maupun Blenggo Ajeng), dan tari kaum laki-laki.

Uncul yang biasa diselipkan dalam pertunjukan Ujungan 2. Sastra Budaya Betawi

Betawi. Di kalangan masyarakat Betawi Santri, kegiatan Sastra tulis adalah produk masyarakat tulis yang 

menari yang dilakukan perempuan kurang dikehendaki,
lahir setelah masyarakat mengenal tulisan dan teknologi


68
Media Jaya l Nomor 02 Tahun 2013



   66   67   68   69   70