Page 59 - media_jaya_02_2013
P. 59
cenderung menyindir,” kata Widya (27) Itu dapat dilihat dari kemampuan Dorong partisipasi swasta
seorang karyawati sebuah perusahaan mereka ketika menggelar kreativitas Gubernur DKI Jakarta, Joko
property,
seni dan budaya di Dunia Fantasi yang Widodo juga mengaku banyaknya
Ungkapan Widya dibenarkan Ibu dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Joko
anak jalanan dan PMKS yang
Mirawati (42), karyawan sebuah rumah Widodo akhir Agustus lalu.
menyerbu Jakarta, membuat Ibu
sakit swasta di Kebayoran Baru yang “Hingga sekarang, Pemprov DKI Kota tampak kumuh dan semrawut.
kebetulan tujuannya sama, ke Blok M. Jakarta melalui Dinas Sosial masih Karena itu, gubernur meminta agar
Di dalam bus, masuklah anak-anak
memberikan tabungan sebesar Rp 1,5 Satpol PP bekerja profesional dan
dengan model ala punk. Orasinya juta/ tahun kepada anak-anak jalanan tegas membantu Dinas Sosial dalam
tentu menyebalkan.
yang masih bersekolah,” tutur Kasi menangani anak jalanan dan PMKS.
Di Jakarta ini, katanya, banyak Pembinaan Anak Jalanan Dinas Sosial Tegas tetapi tidak boleh galak.
wanita cantik jual diri. Banyak wanita DKI Jakarta, Vivi Kailatul S Sos.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta,
cantik jadi isteri simpanan pejabat Pengamat Sosial Universitas Kukuh Hadi Santoso yang ditemui di
tinggi. Banyak yang menumpuk harta Indonesia, Erlangga Masdiana lapangan mengatakan, pihaknya selalu
hasil korupsi. Hasil korupsi tidak akan mengatakan, titik rawan anak jalanan mengerahkan aparatnya ke lapangan
dibawa mati. Lebih baik recehannya dan penyandang masalah kesejahteraan berkoordinasi dengan Dinas Sosial
berikan pada kami untuk membeli sosial (PMKS) di Jakarta masih sangat dan berbagai instansi terkait. Pada
sebungkus nasi. “Kami lapar bapak-ibu- banyak. Setidaklnya, ada 48 titik bulan Ramadhan lalu, sebanyak 1.500
oom dan tante.” Begitulah, ujung- rawan tersebar di lima wilayah kota personil dikerahkan.
ujungnya minta duit.
administrasi.
“Para personel itu kami turunkan
“Jika terus dibiarkan, masalah ini
di beberapa titik rawan anak jalanan
Anjal Liar
akan membawa dampak sosial yang dan PMKS di ibu kota,“ kata kukuh.
Situasi semacam ini bukan hanya merugikan banyak pihak. Banyaknya Titik rawan itu antara lain perempatan
terbatas di wilayah Jakarta Selatan, jumlah anak jalanan dan PMKS dapat Matraman, perempatan Pramuka,
tetapi sudah merata di lima wilayah memicu tindak kriminal serta dampak
perempatan Coca-cola Cempaka
Jakarta. Mereka adalah anak-anak buruk lainnya,” papar Erlangga.
Putih, perempatan Kelapa Gading,
jalanan liar yang tak jelas identitasnya. Menurutnya, penyelesainnya harus perempatan Taman Mini Indonesia
Kepala Dinas Sosial, H Kian Kelana dilakukan antarinstansi pemeruntah Indah (TMII), perempatan Fatmawati
mengutarakan, Dinas Sosial telah dan antarpemerintah daerah. “ Harus dan perempatan Mampang-Kuningan.
berulangkali merazia mereka, terintegrasi. Selama ini penangannanya “Mereka biasanya di-drop di
menampung, dan membina mereka di terpisah-pisah. Razia yang dilakukan suatu titik, dan akan dijemput kembali
sebuah panti di Kedoya, Jakarta Barat. Pemprov DKI Jakarta, harus dilakukan sesuai dengan waktu yang ditetapkan
Ternyata mengalami banyak kendala. secara rutin,” tambahnya.
koordinatornya. Semua yang ada akan
Butuh kesabaran untuk mengajak Erlangga menambahkan, anak- ditertibkan, termasuk koordinatornya,”
mereka disiplin. Bahkan disuruh mandi anak jalanan bergaya punk tidak
ucapr Kukuh lagi.
pun susah.
bisa hanya diberi keteram pilan. Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI
“Untuk mengajarkan mereka Pemerintah harus memberikan
Jakarta, Triwisaksana mengatakan,
hidup disiplin, mungkin perlu modal dan pengetahuan ekonomi. Pemprov DKI Jakarta harus dapat
pembinaan dengan gaya militer. Tetapi Misalnya, tentang kondisi pasar
mendorong partisipasi swasta dalam
cara itu belum dilakukan, baru wacana. untuk produk usaha mikro, kecil, dan menangani masalah sosial di Jakarta
Karen a, untuk menerapkan pendidikan menengah. Kalau hanya dipulangkan ke melalui program corporate social
seperti itu kami harus memikirkannya kampung halaman atau sekadar diberi
responsibility (CSR) yang dimiliki
secara cermat,” tutur Kian Kelana.
ketrampilan, tidak akan menyelesaikan setiap perusahaan.
Berbeda dengan anak-anak jalanan masalah. Selain itu, sistem administrasi “Perusahaan harujs punya
yang dibina di rumah singgah. Mereka kependudukan harus diperbaiki, kepedulian sosial sebagai bentuk
lebih santun. Karena mereka diberikan dengan membuat sistem pengendalian tanggung jawab terhadap kota yang
pengarahan dan pembinaan secara penduduk. Dengan begitu, arus ditempatinya,” tutur Sani, panggilan
intensif oleh pengelola rumah singgah.
urbanisasi dapat dikendalikan.
akrab Triwisaksana. RCW
59
Media Jaya l Nomor 02 Tahun 2013