Page 49 - media_jaya_01_2013
P. 49
berlangsung setahun sekali, membuat
banyak orang tua kurang paham.
Sebenarnya, sosialisasi sudah dilakukan
sejak Januari 2013, melalui kepala
sekolah serta petugas di kelurahan dan
di kecamatan. Tapi baru intensif setelah
usaiu ujian nasional.
“Nah, waktu sosialisasi itu yang
perlu ditambah. Demikian pula
menanggapi keluhan orang tua yang
anaknya tak bisa mengikuti seleksi
lokal karena tidak ada veriikasi saat
pengumuman penerimaan umum tahap
pertama. Kemungkinan besar itu adalah
siswa yang ingin memotong jalur dan
tidak mengikuti seleksi tingkat provinsi.
Kalau sejak awal mereka mendaftar,
pasti data mereka sudah terekam di
database kami. Karena itu, Wakil
Gubernurt, Basuki Tjahaya Purnama
(Ahok) meminta sistem penerimaan
siswa baru dibuka kembali,” paparnya.
Lalu, bagaimana dengan 1.904
pendaftar yang mengubah domisili agar
anak mereka bisa mendaftar di sekolah
dengan zona tertentu, menurutnya,
ini merupakan celah untuk mengakali
yang dibuka kembali pada 6 hingga
membuatkan KK baru bagi anaknya
persyaratan sistem zonasi. Siswa
9 Juli 2013 untuk jalur umum dan demi dapat bersekolah di zona lain
pendatang yang mengubah domisili
membuat persaingan di zona semakin lintas wilayah. Khusus untuk siswa yang bukan tempat tinggalnya.
DKI Jakarta dibuktikan dengan KTP Karena, perubahan identitas itu dapat
ketat dan pada akhirnya mengurangi
orangtua siswa atau kartu keluarga.
mengganggu tujuan sistem zonasi
jatah kursi siswa di sekitar sekolah.
Jumlah bangku kosong di setiap sekolah. Misalnya, dalam kartu keluarga
“Namun, kalau secara
kependudukan sudah sah dan diterima sekolah, diumumkan pada 5 Juli
baru, si anak beralamat di Setiabudi
lalu. Bagi siswa yang ingin mendaftar agar bisa bersekolah di Setiabusi.
oleh lurah dan camat setempat,
langsung di sekolah, bisa datang pada Tetapi, pada kenyataannya, si anak
kami tak dapat menolak. Karena itu,
8-10 Juli 2013. Tahun lalu, jumlah bertempat tinggal dengan orangtuanya
mungkin tahun depan akan dibuat
ketentuan batas waktu berdomisili. kursi kosong mencapai 14.000 bangku. di Jagakarsa. Ini tidak adil bagi siswa
Jumlah itu diharapkan berkurang tahun yang bertempat tinggal di Setiabudi.
Misalnya sang pendaftar sudah tinggal
ini dengan penerapan sistem zonasi Demikian pula yang terjadi di wilayah
di tempat itu selama satu tahun
sekolah. Sampai tulisan ini dibuat lainnya.
terakhir,” ujarnya.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta masih
Sekolah yang masih menyisakan mengakomodasi orangtua siswa yang Belum Merata
kuota kursi untuk jalur lokal antara
mengajukan keluhan. Terutama untuk Pihak Dinas Pendidikan
lain SMP Negeri 11 dan SMP Negeri
siswa yang mendaftar dengan kartu DKI Jakarta memang tidak dapat
19. Kedua sekolah yang terletak di
keluarga (KK) baru dan siswa yang berbuat apa-apa, karena basis data
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
diterima, tetapi lupa lapor diri.
yang digunakan adalah data Dinas
itu menyisakan 174 kursi kosong
Tauik Yudhi sangat Kependudukan dan Catatan Sipil.
yang diharapkan dapat terisi setelah
menyayangkan orang tua siswa yang
H Ichwan Zayadi, anggota Komisi
pendaftaran tahap II secara online
49
Media Jaya l Nomor 01 Tahun 2013