Page 24 - MJ Edisi 8 2018
P. 24
UMKM
UMKM
Media Jaya/E. Purwanto
Meski bumbunya sama, namun rasa kerak telor bisa berbeda-beda karena pengaruh racikan. Achmad Zakki memilih berdagang kerak telor salah satunya untuk
menjaga warisan budaya.
Kerak Telor “OKE OCE”
Pertahankan Rasa Orisinal, “Penyedapnya”
OKE OCE
Meski zaman terus berkembang, bukan berarti warisan budaya harus direlakan tergerus.
Apalagi bila bicara mengenai resep makanan tradisional yang sudah turun-temurun
menjadi cita rasa tersendiri. Kira-kira seperti itu prinsip yang coba diterapkan putra
Betawi bernama Achmad Zakki.
akki yang sudah sejak lama sudah turun-temurun dilakukan oleh
menggeluti wirausaha bidang para pendahulunya.
Zkuliner kerak telor ini ber- "Sudah dari kecil akrab sama kerak
pendapat bahwa meski sekarang telor, karena orang tua saya kerjanya da-
serba modern, namun soal makan- gang ini. Waktu umur 15 tahun, sama
an tradisional harusnya tetap orisinal bapak, saya sudah dilepas jualan send-
agar tak menghilangkan warisan asli iri, zaman-zaman PRJ masih ramai di Ke-
nenek moyang. mayoran. Berangkat dari situ, ya sudah
Menurutnya, berdagang ker- saya terus mulai buka usaha sama orang
ak telor bukan sekadar hanya kare- tua dagang kerak telor," kata Zakki saat
na upaya mempertahankan makan- berbincang dengan Media Jaya.
an tradisional khas Betawi, tapi juga Upaya mempertahankan warisan ke-
melanjutkan warisan keluarga yang luarga dan budaya tidak mudah, seir-
24 Media Jaya Edisi 8 2018