Page 23 - Media Jaya Edisi 9 2020
P. 23
MEDIA JAYA EDISI | 08 2020
Manggarai
KOLOM
ahun 2019 lalu, bersama empat te- baru agak teratasi sesudah BKT diban-
man tim Public Service Announce- gun pada 2003. Agaknya usaha menga-
T ment (PSA) Diskominfotik DKI, saya tasi banjir di Jakarta setua kotanya. Sejak
syuting di Pintu Air Manggarai, Jakarta Se- Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Jan Pi-
latan. Di sela produksi video, saya berja- eterszoon Coen, mendirikan Batavia pada
lan ke arah Jalan Tambak, Jakarta Pusat. 1619, dengan konsep kota air (waterfront
Langkah kaki saya terhenti ketika kedua city). Batavia yang waktu itu berpusat di
mata tertumbuk sebuah prasati berbaha- Pelabuhan Sunda Kelapa didesain dengan
sa Belanda berukuran 60x40 cm. Setelah kanal-kanal seperti Amsterdam, ibu kota
saya search Google, tulisan itu ternyata Belanda.
ucapan terima kasih warga Batavia ke-
pada Herman van Breen, insinyur perairan Perubahan tata guna lahan di hulu dari
dan tata kota asal Belanda, yang mem- hutan menjadi perkebunan dan tempat
bangun Pintu Air Manggarai untuk menga- peristirahatan, permukiman di sepan-
tasi banjir di Batavia. jang sungai, perubahan iklim dunia dan
lain-lain kian membuat kompleks per-
Pembangunan tersebut sesudah ban- soalan banjir. Sistem drainase di sepan-
jir besar melanda Batavia pada 1918. Van jang daerah aliran sungai pun kewalahan 23
Breen yang bekerja di Burgelijke Openbare mengalirkan air selama musim hujan. Dit-
Werken (Departemen Pekerjaan Umum) ambah lagi perilaku membuang sampah
menyelesaikannya empat tahun kemu- sembarangan yang menghambat aliran
dian. Hampir seabad Pintu Air Manggarai sungai ke laut.
menjadi saksi bisu upaya manusia meng-
hadapi kondisi Jakarta yang berada di da- Lantas apakah semua ini membuat kita
taran rendah. pasrah kepada takdir Tuhan seakan ban-
jir bukan karena kejahiliahan manusia? Di
Berhasilkah proyek van Breen? Konon, ke- Manggarai pula saya menemukan jaw-
tika membangun Banjir Kanal Barat (BKB) abannya dari seorang Kepala Pintu Air
pada 1910 pun, Herman tidak menjamin yang berakal budi dan berhati nurani. Ia
Batavia akan terbebas banjir. BKB dan menggerakkan anak buahnya untuk me-
Pintu Air Manggarai hanya mengalihkan manfaatkan lahan kosong di Pintu Air
wilayah banjir dari kawasan elite tempat Manggarai. Mereka membuat taman dari
orang-orang Belanda tinggal di Weltevre- kayu-kayu limbah yang terbawa aliran
den --Lapangan Banteng/Gambir seka- sungai hingga ke pintu air. Bergotong-roy-
rang-- serta Menteng. Debit air Sungai Cili- ong mereka membangun sebuah taman di
wung yang mengalir dari selatan dikontrol sela pekerjaan rutin sehari-hari.
hingga ke, Jakarta Utara. Di hilir, pengen-
dalian air tersebut kini terus dipompa ke Inisiatif orang seperti Adi patut ditiru dalam
Teluk Jakarta, tak mengenal musim hujan upaya mengatasi banjir. Membuat biopori
maupun kemarau. atau drainase vertikal di halaman rumah
kita sendiri, misalnya, merupakan aksi
Pengurangan beban banjir di pusat Kota yang langsung dapat mengurangi beban
Batavia juga sebenarnya telah dirancang sungai. Bukan hanya menampung air pada
van Breen dengan menambahkan proyek musim hujan, tapi juga menjadi cadangan
Banjir Kanal Timur (BKT). Banjir yang bera- air tanah pada musim kemarau.
lih ke Manggarai dan Jatinegara akhirnya Ramdan Malik