Page 41 - Media Jaya Edisi 9 2019
P. 41

OPINI PEMBACA


                                              Islam) bermigrasi ke Kanaan, Israel atau   juga berimaji air.
                                              Palestina sekarang, pada sekitar 2000
                               Air            Sebelum Masehi. Dalam tradisi Islam,           “Ini  kali  tidak  ada  yang
                                                                                                               di
                                                                                                          cinta
                                                                                                 mencari
                                              gerak  kaki  putra Ibrahim,
                                              Ismail, semasih  bayilah                              antara  gudang,
                                              yang  memancarkan air                                 rumah  tua,  pada
                                              zamzam dekat Ka’bah,                                 ceritatiang  serta
              ila hendak mendaki Gunung Penang-  di Makkah, Arab Saudi.                           temali.  Kapal,  per-
           Bgungan sambil menziarahi sekitar sera-  Seperti di Jolo-                              ahu  tiada berlaut
           tus candi di sepanjang pendakian, Petirtaan   tundo,  jerigen-                        menghembus   diri
           Jolotundo di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur   jerigen  berisi                         dalam  mempercaya
           menanti Anda untuk menyucikan diri terlebih   air zamzam adalah                     mau berpaut.
           dahulu di lerengnya. Kolam pemandian yang   oleh-oleh jamaah haji atau
           dibangun Raja Bali, Udayana, pada 991 ini   umroh yang paling dicari karena   Gerimis  mempercepat kelam.
           merupakan pertapaan putranya, Prabu Air-  khasiatnya.                     Ada juga kelepak elang menyinggung
           langga, setelah lengser dari singgasana Ker-  Kisah kelindan air dan peradaban sepan-  muram,  desir  hari  lari  berenang  menemu
           ajaan Kahuripan. Saya pernah  berendam di   jang sejarah manusia ini membayangi lang-  bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan
           dalam airnya yang jernih dan dingin. Begitu   kah  kaki saya ketika menyusuri  Kampung   kini tanah dan air tidur hilang ombak.
           keluar dari kolam, tubuh terasa segar. Pene-  Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara, se-
           litian orang Belanda pada 1991 menyimpul-  bulan setelah digusur pada 2016. Beberapa   Tiada  lagi.  Aku  sendiri.  Berjalan  menyisir
           kan, kualitas air dari pancuran batu andesit   teman aktivis mengalirkan air ratusan meter   semenanjung,  masih  pengap  harap  sekali
           Jolotundo ternyata peringkat tiga terbaik di   dari Kampung Tongkol dengan pompa sum-  tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari
           dunia. Tak heran jika banyak pengunjung pe-  bangan sebuah LSM. Berkat air yang berasal   pantai  keempat,  sedu  penghabisan  bisa
           tirtaan ini membawa jerigen untuk membawa   dari kampung tetangga itulah,  ibu-ibu  ma-  terdekap.”
           pulang airnya yang dipercaya berkhasiat   sih bisa  memasak dan  mencuci, anak-anak
           bagi  kesehatan. Termasuk seorang dokter   dapat mandi sebelum berangkat ke sekolah,   Di sisi lain, penggunaan air secara ber-
           kawan saya di Malang yang hobi menjelajahi   serta bapak-bapak tetap salat di musala   lebihan telah menurunkan permukaan tanah
           situs bersejarah.                  darurat  setelah  berwudu.  Kini  warga kam-  di  Jakarta Utara hingga  25  sentimeter per
              Sebagai  kebutuhan dasar  manusia, air   pung di dekat titik nol kilometer Jakarta yang   tahun, menurut  investigasi BBC Indonesia
           memang selalu  identik dengan peradaban.   diapit Museum Bahari dan Pelabuhan Sunda   pada 2018. Tahun itu pula Pemprov DKI men-
           Mesopotamia, misalnya. Dalam bahasa  Yu-  Kelapa tersebut, bangkit kembali usai diban-  emukan, dari 56 gedung di Jalan Sudirman
           nani, peradaban awal di Asia Barat dan salah   gun Pemprov DKI Jakarta. Tak  sefrustrasi   dan Thamrin yang memiliki sumur pengam-
           satu yang tertua di dunia ini berarti “tanah   penyair Chairil Anwar yang berjalan kaki dari   bilan air tanah dengan kedalaman 200 meter
           di antara dua sungai”, Efrat dan Tigris. Dari   Menteng, Jakarta Pusat ke Sunda Kelapa,   lebih, 33 di antaranya ternyata ilegal.
           daerah yang kini masuk wilayah Irak ini,   Jakarta Utara, usai pinangannya ditolak Sri   Penurunan  permukaan tanah punya
           Abraham atau Ibrahim yang merupakan   Ayati, dalam salah satu sajak tereloknya,   dampak lain: banjir. Akibat permukaan tanah
           Bapak  Tiga Agama (Yahudi, Nasrani, serta   Senja di Pelabuhan Kecil,  yang antara lain   terus turun, air laut bisa  lebih tinggi  dari-
                                                                                 pada permukaan tanah. Dengan  demikian,
                                                                                 air dari Bogor atau hujan akan membanjiri
                                                                                 wilayah yang mengalami penurunan tanah.
                                                                                 Keseharian hidup warga terusik, peradaban
                                                                                 pun terancam.
                                                                                    Air ibarat pedang bermata dua bagi per-
                                                                                 adaban. Ia melahirkan agama sampai sastra,
                                                                                 dari Ibrahim hingga Chairil. Tapi ia juga men-
                                                                                 gancam, bak air bah yang menyapu umat
                                                                                 Nabi Nuh.
                                                                                    Bagaimana  membatasi ketamakan ma-
                                                                                 nusia, mungkin itu soalnya. Juga gaya hidup
                                                                                 yang karib dengan  alam, dari hal-hal  yang
                                                                                 barangkali terasa sederhana: membuat su-
                                                                                 mur resapan di rumah dan kantor, menghe-
                                                                                 mat pemakaian air, menjaga danau atau sun-
                                                                                 gai, merawat taman serta hutan kota.
                                                                                                            (Ramdan Malik)



                                                                                      Media Jaya Edisi 9 2019  41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46