Page 34 - Media Jaya Edisi 7 2019
P. 34
LINGKUNGAN
Mengenal PM 2.5 : Pembunuh
Dalam Senyap
en dari diameter rambut manusia. Sangat ke- ruangan) dan indoor (di dalam ruangan).
cil dan kasat mata. Tapi soal bahayanya, bisa Untuk outdoor, PM 2,5 ada di polusi asap
dibilang inilah si slient killer. mobil, truk, bus, dan kendaraan bermotor
Saking halusnya, partikel yang sedang lain, termasuk hasil pembakaran kayu, min-
ramai dibicarakan ini mampu menembus yak, batu bara, atau akibat kebakaran hutan
masker yang biasa diandalkan warga untuk dan padang rumput maupun cerobong asap
menghindari efek polusi di Jakarta. PM 2,5 pabrik. Sedangkan yang dari dalam ruangan,
lebih berbahaya dari partikel 10 karena tidak PM 2,5 terkandung di asap rokok, asap me-
disaring dalam sistem pernapasan bagian masak (goreng-bakar), membakar lilin atau
atas dan menempel pada gelembung paru, minyak lampu, atau dari asap perapian.
sehingga dapat menurunkan kemampuan Cara terbaik untuk menghindari si pem-
paru-paru dalam pertukaran gas. Sementara bunuh dalam senyap ini adalah dengan
saat menumpuk di paru-paru, PM 2,5 bisa menghilangkan sumber polutannya. Peng-
erujuk pada ukurannya, para ahli kes- menyebabkan beragam penyakit seperti in- gunaan masker juga bisa dilakukan sebagai
Mehatan menamai partikel ini sebagai feksi paru-paru, jantung bahkan memicu ke- langkah pecegahan paling minimal dari an-
PM 2,5 atau Particular Matter 2,5. Ukurannya matian dini pada seseorang. caman si silent killer yang satu ini. sam
memang 2,5 mikrometer atau sekitar 3 pers- PM 2,5 bisa berasal dari outdoor (di luar has
Mengapa transportasi publik ? dalam “Penyebab polusi udara Jakarta itu umpang 6,48 persen setiap tahun.
sebuah kesempatan Gubernur DKI Ja- masih didominasi oleh sumber berger- “Dengan jarak tempuh 40 kilome-
karta Anies Baswedan mengatakan ada ak. Sisanya baru sumber-sumber tidak ter per hari, rerata sepeda motor meng-
banyak manfaat yang di dapat masyara- bergerak, seperti aktivitas pembakaran habiskan bahan bakar minyak hing-
kat dengan menggunakan transportasi industri, pembakaran domestik, pem- ga 12,2 liter per hari, sementara mobil
publik. Salah satunya adalah terkendal- bangkit listrik dan pemanas,” kata Ke- penumpang menghabiskan rerata 13,7
inya kualitas udara yang ada di wilayah pala Seksi Penanggulangan dan Pemu- liter,” ungkap Agung mengutip data
DKI Jakarta. lihan Lingkungan Dinas Lingkungan yang dilansir dari Masyarakat Transpor-
“Pemprov DKI Jakarta saat ini ter- Hidup DKI Jakarta Agung Pujowinarko tasi Indonesia pada 2016.
us memberikan pelayanan transportasi beberapa waktu lalu. Dari semua bahan bakar minyak
publik dengan fasilitas terbaik dan jang- Di luar sumber bergerak dan tidak (BBM) yang dikonsumsi kendaraan
kauan yang luas. Misalnya TransJakar- bergerak, Agung menyebutkan bahwa sepeda motor dan mobil penumpang,
ta kini jangkauannya sudah lebih luas. kualitas udara di DKI Jakarta juga di- Agung menyebutkan, masyarakat memi-
Kualitasnya baik. Ada MRT juga, dan pengaruhi oleh sumber-sumber pence- liki pilihan dari yang harganya terendah
kendaraan-kendaraan umum lainnya. maran udara lainnya seperti proyek in- sampai tertinggi. Semua BBM yang ada
Gunakan itu,” kata Anies beberapa wak- frastruktur. Pembangunan infrastruktur saat ini, mengikuti standar kualitas du-
tu lalu. menghasilkan debu yang mencemari nia, salah satunya dari Euro yang mene-
Sebagaimana diketahui, kualitas udara Jakarta. Belum lagi, kemacetan di tapkan kadar sulfur di dalamnya.
udara di DKI Jakarta selama ini dipen- jalanan Jakarta. Tetapi, menurut Agung, semakin
garuhi oleh aktivitas publik yang sangat tinggi kadar sulfur di dalam BBM, maka
padat. Data Dinas Lingkungan hidup Kendaraan dan Polusi semakin banyak polusi udara yang akan
DKI Jakarta menyebutkan, sumber-sum- diproduksi. Itu terjadi, karena sulfur ti-
ber bergerak seperti transportasi darat Mengutip data yang dirilis Badan dak bisa dibakar. Sementara, kalau sulfur
masih menjadi penyumbang terbesar Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta pada bisa dibakar, itu juga akan tetap menjadi
untuk kualitas udara Jakarta. Artinya se- 2018, jumlah pertumbuhan kendaraan sulfur oksida (SOx) dan pada akhirnya
makin banyak transportasi darat, maka bermotor di DKI Jakarta memang cuk- tetap akan menjadi pencemar udara.
sumbang terhadap polusipun akan se- up tinggi. Terutama, sepeda motor yang Fakta tersebut, membuat pilihan BBM
makin besar. mencapai 5,30 persen dan mobil pen- semakin mengerucut, karena kadar sul-
34 Media Jaya Edisi 7 2019