Page 29 - Media Jaya Edisi 5 2020
P. 29
MEDIA JAYA EDISI | 05 2020
mencakup pengukuran suhu, kecepatan angin, kelemb- pencemar dari sektor transportasi.
aban dan curah hujan. “Angin ikut memengaruhi pene- Di antaranya, penerapan ganjil-genap saat Asian
tapan kualitas udara, karena dia akan membawa dan Games, terjadi penurunan konsentrasi PM10 sebesar
mendispersi polutan dari sumbernya ke tempat yang 25-35 persen. Begitu juga penerapan perluasan ganjil-
lain,”katanya. genap pada pagi dan sore, terjadi penurunan konsen-
Kemudian, suhu juga berpengaruh karena jika trasi PM2,5 lebih dari 20 persen. Sedangkan penerapan
suhu lebih rendah itu akan menurunkan difusi hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) menyumbang
partikulat.“Sehingga konsentrasi partikulat (PM2,5) penurunan konsentrasi PM10 sekitar 50 persen.
akan cenderung tinggi pada kondisi tersebut. Selain Penerapan WFH sebagai upaya pembatasan aktivi-
itu, suhu juga akan memengaruhi cepat atau lambat- tas masyarakat untuk mengurangi penyebaran COV-
nya reaksi kimia, terutama dalam proses pembentukan ID-19, juga berpengaruh pada kualitas udara Jakarta.
ozon yang membutuhkan panas dan cahaya matahari,” Terbukti pada minggu ke 4 sejak diterapkan WFH, ter-
jelas Andono. lihat penurunan konsentrasi maksimum PM2,5 sebe-
Lalu, curah hujan juga ikut berpengaruh karena sar 3-31 persen.
akan meluruhkan partikulat dan polutan yang dapat Selain upaya tersebut, untuk memperbaiki kuali-
terlarut lainnya. Dengan demikian, setelah hujan turun tas udara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga
maka polutan yang ada di udara akan cenderung ikut telah menerbitkan Instruksi Gubernur DKI Jakarta
berkurang. Terakhir, kelembaban ikut berpengaruh, Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas
karena saat kelembaban tinggi yang diakibatkan suhu Udara. Dalam Instruksi tersebut, Gubernur mengelu-
yang diakibatkan suhu yang rendah, maka akan terjadi arkan tujuh instruksi.
kondensasi yang memicu peningkatan konsentrasi par- Di antaranya, memastikan tidak ada angkutan
tikulat. umum yang berusia di atas sepuluh tahun dan tidak
Andono menyebutkan, saat PSBB diterapkan di lulus uji emisi beroperasi di jalan. Gubernur juga men-
wilayah DKI Jakarta, konsentrasi maksimum PM2,5 dorong partisipasi warga dalam pengendalian kualitas 29
atau partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 udara melalui perluasan kebijakan ganjil genap sepan-
mikron (mikrometer) diketahui mengalami penurunan. jang musim kemarau dan peningkatan tarif parkir di
Kondisi itu berbeda saat aktivitas berjalan biasa se- wilayah yang terlayani angkutan umum massal serta
belum PSBB diterapkan, termasuk bekerja tidak dari penerapan kebijakan congestion pricing yang dikaitkan
rumah. pada pengendalian kualitas udara pada 2021.
Menurut dia, saat PSBB diberlakukan di DKI, lima Pemprov DKI juga mendorong masyarakat untuk
stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) mencatat beralih ke moda transportasi umum dan meningkat-
ada penurunan konsentrasi maksimum PM2,5 menjadi kan kenyamanan berjalan kaki melalui percepatan
sekitar 0,02 persen sampai 35, 07 persen. Itu artinya, pembangunan fasilitas pejalan kaki di 25 ruas jalan
konsentrasi maksimum PM2,5di seluruh SKPU sudah protokol, arteri dan penghubung ke angkutan umum
memenuhi baku mutu udara ambien nasional yang ti- massal pada 2020.
dak boleh melebihi 65ug/m3. Intruksi Gubernur tersebut juga memperketat
“Oleh itulah, walau sumber pencemar udara telah pengendalian terhadap sumber penghasil polutan ti-
berkurang, namun pada saat tertentu kualitas udara dak bergerak, khususnya pada cerobong industri aktif
terkadang tidak ikut membaik. Itu karena rotasi aliran yang menghasilkan polutan melebihi nilai maksimum
udara dipengaruhi oleh bangunan di sekitar dan juga baku mutu emisi. Mengoptimalisasikan penghijauan
topografi suatu wilayah yang membuat aliran udara pada sarana dan prasarana publik dengan mengada-
pada wilayah tersebut berotasi,” jelas Andono. kan tanaman berdaya serap polutan tinggi serta men-
dorong adopsi prinsip green building oleh seluruh ge-
Transporasi Sumber Polusi dung melalui penerapan insentif dan disinsentif.
Upaya lain merintis peralihan ke energi terbaru-
Mengutip hasil penelitian yang dilakukan Guru Be- kan dan mengurangi ketergantungan terhadap bah-
sar Pengelolaan Udara dan Limbah Institut Teknologi an bakar fosil dengan menginstalasi solar panel roof-
Bandung Puji Lestari, Andono mengatakan bahwa sum- top pada seluruh gedung sekolah, gedung pemerintah
ber pencemar yang dominan ada di DKI Jakarta selama daerah dan fasilitas kesehatan milik pemerintah dae-
ini berasal dari sektor transportasi. Untuk itu, berb- rah.
agai upaya terus dilakukan Pemprov DKI untuk menin-
gkatkan kualitas udara. Termasuk mengurangi sumber sam