Page 52 - media_jaya_03_2014
P. 52
kepustakaan
Mengembangkan
Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan adalah ‘jantung’ atau ‘ruh’ 1993 mencatat 84 % penduduk
pendidikan, sebagai pusat informasi, pusat belajar, Indonesia sudah melek huruf
dan pusat kajian. Karenanya perpustakaan dan jauh di atas rata-rata negara
berkembang yang cuma 69 %.
memiliki peran sangat strategis guna menunjang Tetapi, angka kunjungan ke
keberhasilan studi dalam jenjang apa pun. Mulai berbagai perpustakaan terlihat tidak
dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
sejalan dengannya.
Data Perpustakaan Nasional
menyebutkan, cuma 1 % penduduk
Perpustakaan yang lengkap
dan baik akan menyediakan segala
sumber informasi terpilih, sesuai
dengan kebutuhan pemakainya.
Dalam perpustakaan yang
terorganisir dengan baik, informasi
apa pun akan ditemukan secara
mudah, cepat, dan tepat berkat
sistem penyimpanan dan penemuan
kembali.
Sementara kondisi
perpustakaan di Indonesia agak
terbengkalai. Bukan hanya
perpustakaan sekolah yang
kondisinya menyedihkan, tetapi
memberikan pelayanan yang prima
juga perpustakaan lainnya
mengalami hal serupa. Dari kepada masyarakat di berbagai Indonesia yang mau mengunjungi
sekitar 1.000 perpustakaan khusus daerah,” paparr Tauik Adnan perpustakaan. Jika dikaikan dengan
yang ada di Indonesia, baru 10 Amal, saat ditemui di sela-sela penerbitan buku, hanya ada 12
persen dari jumlah itu yang dapat pameran perpustakaan di Jakarta judul baru setahun untuk setiap
dikatakan baik.
beberapa waktu lalu.
juta penduduk Indonesia. Rata-rata
“Dana yang dialokasikan Kondisi ini menurut Dosen negara berkembang 55 judul, dan
UIN Makasar tersebut semakin
pemerintah untuk anggaran negara maju 513 judul baru setahun
runyam dengan rendahnya budaya untuk setiap juta penduduk.
Perpustakaan Nasional juga
baca di Indonesia, meskipun data Demikian pula jumlah tiras surat
jauh dari memadai. Akibatrnya,
Perputakaan Nasional tidak dapat
yang dikeluarkan UNESCO pada
kabar, hanya 2,8 % dari penduduk
52
Media Jaya l Nomor 03 Tahun 2014