Page 5 - media_jaya_05_2014
P. 5



surat pembaca





Tingkatkan Pelayanan




Redaksi Yth.



Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Pemprov DKI yang sudah mulai berjalan tahun 2014 

initentu disambut baik oleh warga Jakarta. Mudah-mudahan bentuk pelayanan itu semakin baik dari 

hari ke hari, sehingga warga yang ingin mengurus sesuatu ke kelurahan seperti KTP, IMB, dan surat 

keterangan lainnya, lebih mudah dan eisien atau tidak perlu waktulama.

Namun ada yang masih perlu ditingkatkan, yakni sikap keramahtamahan petugas, terutama

yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Mereka yang ditempatkan di depan (seperti bagian 

loket, informasi, resepsionis, dan lainnya) juga harus ramah selain cekatan. Jangan sampai petugas 

yang kurang ramah atau “sulit untuk tersenyum” berhubungan langsung dengan tamu/warga yang 

berkepentingan untuk dilayani. Jadi selain PNS harus profesional juga ramah dalam memberikan layanan 

kepada masyarakat.



Maryati Kuntoro, 

Mampang Prapatan, 

Jakarta Selatan







Bergantian Mobil Pribadi Masuk Jakarta



Redaksi Yth;



Kemacetan di Jakarta hampir terjadi sepanjang waktu, pagi sampai malam. Sekarang, hampir di 

semua ruas jalan macet. Istilah “orang Jakarta lama hidup di jalan” mendekati kenyataan. Mobil pribadi 

mendominasi di jalan raya.

Sementara kita menunggu realisasi dari segala upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI 

Jakarta yang memperbaiki dan menjadikan angkutan umum sebagai moda transportasi utama di 

Jakarta, bagaimana kalau Pemprov DKI Jakarta sekali dalam seminggu “memaksa” warga Bogor, Depok, 

Tangerang, dan Bekasi bergantian tidak mengendarai mobil pribadi. Misal, Senin tidak ada mobil pribadi 

atau plat hitam dari arah Bogor ke Jakarta. Selasa giliran Bekasi, Rabu Tangerang, dan Kamis Depok. 

Jumat-Minggu, bebas. Aturan ini tentu tak berlaku bagi mobil barang, logistik, dan ambulans. Sebagai 

kompensasinya, Pemprov dan pemerintah daerah penyangga menambah jumlah angkutan umum, 

termasuk taksi.

Jika usulan yang mungkin dianggap gila ini diterapkan, jumlah kendaraan di Jakarta berkurang. Dan 

yang tak kalah penting, polusi udara Jakarta pun berkurang.



Nita Rositawati, 

Pejaten, Jakarta Selatan




Media Jaya l Nomor 05 Tahun 2014
5



   3   4   5   6   7