Page 30 - media_jaya_03_2014
P. 30
dalam tiga tahap. Karena itu untuk
mempercepat proses pembangunan
rumah, Uci mengaku menggunakan
uang dari kantongnya sendiri.
“Tapi terus terang saya terbantu
dengan adanya program iini. Karena
dengan program ini saya bisa
membangun rumah baru yang lebih
kokoh dan rapi,” ujar Uci lagi.
Di sudut lain, persisinya di
Gang Kana yang ditempati warga
RT 06, 07, 08, 09 RW 15 juga
tampak tertata rapi dengan adanya
program penataan kampung
deret. Gang yang semula sempit
dan hanya memiliki lebar 1 meter
kini lebih lega setelah dilebarkan
menjadi tiga meter. Tapi di
sepanjang Gang Kana ini tidak
semua rumah terkena program
penataan kampung deret. Karena
ada beberapa rumah yang tidak
terdapat salah satu ornamen Betawi
yang merupakan ciri khas rumah
adat Betawi.
“Saya tidak tahu persis. Tapi
mungkin saja mereka menolak
atau bisa jadi jatahnya belum
turun sehingga belum berani
membangun,” ujar Reizal , pemilik
warung Padang di Gang Kana RT
09 RW 15.
Reizal yang berasal dari
Padang ini mengaku rumahnya
berlantai 2 dengan luas mencapai
100 meter persegi. Reizal rela
rumahnya mundur atau dipotong
satu meter untuk jalan . Dia
menerima bantuan maksimal RP
54 juta dan uang itu dihabiskan
untuk memperbaiki bagian depan
rumah yang terpotong satu meter.
Sedangkan rumah bagian lain
dibiarkan utuh karena masih kokoh.
Hunian warga program Kampung Deret, selain tampak tidak kumuh lagi, “Saya setuju saja, karena kini
kini lebih tertata dan rapi.
jalan lebih lebar. Jika sebelumnya
hanya bisa lewat satu motor
bergantian, sekarang bisa dua Menurut Uci, karena dana juga untuk jaga-jaga bila uang
motor lewat sekaligus,” ujar Uci bantuan pemerintah tidak yang datang dari pemerintah tidak
yang memiliki nama asli Muhamad mencukupi, maka dirinya segera turun. Karena yang sering
Sanusi ini. NR.
menambah dari kantong sendiri. terjadi uang dari pemerintah sering
Selain untuk menambah biaya,
turun terlambat dan turunnya
30
Media Jaya l Nomor 03 Tahun 2014