Page 5 - media_jaya_01_2013
P. 5
surat pembaca
Eksekusi Motor di Trotoar
Redaksi Yth.
Perkataan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang selalu saya ingat dalam “memandang” suatu
masalah adalah berusaha secepatnya melakukan tindakan. Sejak kampanye pun kata-kata beliau yang
selalu saya ingat adalah, “Cepat lakukan ! Eksekusi!” Dan terbukti, sudah beberapa masalah di Jakarta ini
mulai ditangani.
Misalnya, untuk mengembalikan fungsi Waduk Pluit, beberapa penghuni liar mulai direlokasi. Begitu
pun pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar dan badan-badan jalan, seperti di Pasar tanah
Abang, Pasar Minggu, dan Jatinegara, sehinggga jalan di sana lebih lancar.
Namun yang belum dieksekusi sampai surat pembaca ini saya tulis adalah keberadaan trotoar
yang belum bersih dari lalu-lalang sepeda motor. Hampir di semua ruas jalan ketika terjadi kemacetan,
sepeda motor menyerobot lewat trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki. Di jalan di belakang Kantor
Gubernur, yakni di jalan Kebon Sirih, pada jam-jam sibuk dan terjadi kemacetan maka trotoar di kanan dan
kiri jalan tersebut dipenuhi lalu-lalang motor. Pejalan kaki jadi tersisih
Saya mohon kepada Pak Gubernur, agar segera melakukan kebijakan nyata, menertibkan trotoar
demi kenyamanan para pejalan kaki. ***
Salsabila,
Klender, Jakarta Timur
Tiket Masuk PRJ & Tarif Parkir
Redaksi yth.
Pelaksanaan Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran yang sudah berlangsung selama ini dalam
rangka Hari Jadi Kota Jakarta memang ramai dikunjungi masyarakat. Namun, sebagai warga Jakarta,
saya agak keberatan masalah tiket masuk, dua puluh lima ribu rupiah per orang dan tiga puluh ribu rupiah
pada Sabtu dan Minggu, itu relatif mahal. Belum lagi tarip parkir yang juga lebih mahal dibanding tempat
lain.
Belakangan saya sering mendengar isu bahwa PRJ ada kemungkinan dipindahkan ke kawasan
Monas. Harapan saya, kalau warga yang datang harus membayar, tiket masuk itu jangan terlalu mahal.
Saya kira lima ribu rupiah sampai sepuluh ribu rupiah, cukuplah, sekadar untuk biaya kebersihan.
Yang juga tak kalah penting terkait perkembangan jumlah kendaraan yang terus meningkat di Jakarta
ini, tentu masalah parkir harus dipikirkan secara matang, serta dampak lainnya yang harus diantisipasi
yakni kemacetan. Selain itu masalah kebersihan dan “keamanan Taman Monas sendiri” yang perlu
terjaga.
Kalau PRJ di Monas, kesan pasar malam bagi rakyat lebih terasa, sementara di Kemayoran, orientasi
bisnisnya lebih kental.
Budi Santoso
Tanah Abang, Jakarta Pusat
5
Media Jaya l Nomor 01 Tahun 2012